27| Tenggang Rasa

758 197 15
                                    


"Sorry-"

"Ah gue ditolak," lesu Datta sambil menyalakan kembali mobilnya.
Runa justru senyum-senyum gemas melihat eksistensi Datta menurun.

"Lo kok seenaknya gitu motong ucapan gue sih Ta? Kan gue belum lanjutin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kok seenaknya gitu motong ucapan gue sih Ta? Kan gue belum lanjutin."

Kini Datta semangat lagi diiringi senyum lebar. "Jadi lo mau jadi pacar gue?"

"Bukan gitu maksudnya tuh-"

"Ah sama aja lo nolak gue Runa! Jangan-jangan lo udah suka orang lain, siapa tuh adik tingkat lo yang kaya tiang listrik?"

"Sagara?"

"Nah!!"

"Apaan sih Ta, gue nggak ada apa-apa sama Sagara, orang gue cuma bantuin tugas festivalnya doang."

"Terus siapa orangnya yang jadi saingan gue?" tanya Datta penuh intimidasi, Runa justru tertawa riang.

"Gue mau."

"Hah?"

"Jadi pacar lo, Datta!"

"Serius?" tanya Datta menyakinkan, Runa mengangguk lembut dengan senyum manis, Datta kontan menarik Runa kedekapannya dan dicium berkali-kalu pucuk kepala gadis itu.

"Lepasin Ta!"

"Bentar, gue mau melukin cewek gue dulu."

"Tapi anterin gue dulu ke kampus, telat nih."

"Oke sayang." Langsung saja Datta melepaskan pelukan dan menyetir kembali dengan semangat berkobar, Runa pun tak bisa menghapus senyumnya, dan pada akhirnya hari ini adalah hari pertama mereka berpacaran.


🎵🎵


Malika saat ini sudah berada didepan kosan Naomi, berharap bisa berbaikan dengan sang putri, Malika sadar kalau Naomi tambah membencinya saat semua orang disekitarnya tahu kalau dirinya mengencani Joni.

Dengan perasaan getir, Malika mengetuk pintu Naomi, sampai berkali-kali diketuk pun, putrinya itu enggan membukakan pintu.

"Nom, ini Mama, mama mau bicara sama kamu, please," pinta Malika.

"Pulang aja Ma, Naomi lagi nggak mau ngomong apa-apa."

"Mama bakalan putus sama Joni, Mama bakalan lebih fokus ngurusin kamu sama Haikal, jadi bisa kan buka pintunya?"

Didalam kamar, Naomi yang sedang duduk disisi ranjang hanya menghela napasnya, walaupun sejatinya sedang membenci ibunya, Naomi jadi iba kalau Malika seputus asa itu.

Dengan acap Naomi membuka pintu dan mempersilahakan Malika masuk.
Keduanya hanya diam, Malika menatap Naomi yang menunduk dengan penuh kasih sayang.

"Maafin Mama ya? Mama tahu, kamu kecewa banget sama Mama, punya orang tua yang nggak becus, nggak mikir apa dampak buruk dari hubungan Mama sama Joni."

SUARA DATTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang