21| Zona Nyaman

1K 210 14
                                    

Tegar tidak tahu, kenapa dirinya dan sang adik begitu berbeda, padahal ya sama-sama dikandung 9 bulan, dulu Tegar sempat berpikir kalau Johan itu titisan wewe pohon pisang karena nyeleneh sendiri, kalau diingat kembali silsilah keluarganya amat sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tegar tidak tahu, kenapa dirinya dan sang adik begitu berbeda, padahal ya sama-sama dikandung 9 bulan, dulu Tegar sempat berpikir kalau Johan itu titisan wewe pohon pisang karena nyeleneh sendiri, kalau diingat kembali silsilah keluarganya amat sangat priyai dan sholeh sekali.

Buyut dari buyutnya merupakan pengikut setia wali songo dalam menyebarkan agama ke penjuru nusantara, tak mengheran kalau ia terlahir dari keluarga yang nuansa agamanya kental.

Apalagi keluarganya memiliki pondok pesantren yang sudah turun temurun seperti tahta kerajaan dalam mengelolanya. Sekarang ini bisa dibilang Tegar adalah putera mahkota pondok pesantren Barakatih.

Ayahnya Tegar pernah stress saat menghadapi kenyataan Johan memutuskan untuk menemukan jati diri melalui pergembelan anak punk yang suka berpetualangan, putus sekolah sejak kelas 2 SMP dan ayah Tegar sudah berdeklarasi bahwa Johan layaknya pangeran Charles yang sudah ia cutat namanya dari singasana warisan perpondokan.

Tapi stressnya ayah Tegar juga nambah, saat Tegar lebih memilih berkuliah seni di INS Bandung ketimbang menerima tawaran mengenyam pendidikan filsafat islam di Mesir.

Bahkan ayah Tegar sampai mau mengadopsi puluhan anak untuk dijadikan anak teladan sesuai dengan arahannya, karena darah dagingnya sendiri justru gila semua.

Tapi daripada Johan, Tegar masih bisa ditoleransi, ia hanya belajar seni yang mana Tegar hobi bernyanyi dan memainkan alat musik.

Sedangkan Johan, sudah bikin jantung ayahnya pindah ke lambung karena berpenampilan punk, rambut di warnai blonde, segala macam tindik mampir diarea kepalanya. Mainstreamnya Johan pernah memakai jarum pentul di telinga.

Namun entah kenapa tiba-tiba Johan mencari Tegar setelah bertahun-tahun jarang pulang dan hanya sekadar memberi kabar keadaannya yang berakhir membuat sang ayah darah tinggi, setinggi menara burj khalifa.

Johan menemui Tegar untuk membantunya memperbaiki arah hidup, sebelum menginjakkan kaki untuk pulang kembali bertemu ayahnya, Ustad Sukro.

“Ya kamu sementara disini gapapa Han, tapi ya tahu diri aja kamu ini numpang, apalagi disini ada teman-teman abang, kalau bisa nyambi babu disini, bantuin Mark bersih-bersih, oke?”

“Siap Bang.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUARA DATTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang