25| Pura-Pura

912 209 26
                                    

Jeffin baru saja menyelesaikan perkuliahannya, setelah keluar dari kelas, sambil ngorekin hidung, Jeffin jalan bak pangeran menuju studio buat latihan pra festival, yang akan diadakan dua hari lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeffin baru saja menyelesaikan perkuliahannya, setelah keluar dari kelas, sambil ngorekin hidung, Jeffin jalan bak pangeran menuju studio buat latihan pra festival, yang akan diadakan dua hari lagi.

Waktu melewati lorong menuju luar gedung, nggak sengaja Jeffin lihat Rosa berjalan kearah arahnya.

Jeffin sudah bingung, baru kali ini ketemu Rosa rasanya lebih baik tenggelam dari muka bumi, padahal sebelum-sebelumnya pun sehari tidak melihat gadis itu, Jeffin kaya kehilangan separuh nafas.

Gesit aja, Jeffin membalikan badan, lewat belakang gedung untuk ke studionya, tapi sayang keburu dipanggil Rosa.

“Jeff!”

Mau nggak mau, Jeffin menoleh dan pasang senyum paksa. “Hai.”

“Ada banyak yang mau gue tanyain ke lo, apalagi akhir-akhir ini lo kaya ngehindarin gue.”

Jeffin kontan menggaruk kepalanya asal. “Masa sih, emang kayanya kita susah ketemu ya, btw mau tanya apa?”

“Cewek yang beberapa hari lalu ketemu di mall, itu bukannya kembarannya Datta ya? Si Gita kan kalau nggak salah?”

Apes banget deh, lagian Jeffin juga pernah cerita seluk beluk kehidupan para anak kos-an apalagi soal Datta dan Gita, dikeadaan seperti ini juga aneh banget kalau mau jelasin yang sebenarnya, karena Jeffin kan masih bucin sama Rosa, cuma kehalang Mandala untuk bersemi.

“Iya, kembarannya Datta.”

“Kok lo nggak pernah cerita sih sama gue kalau lo dekat sama Gita, sok-sokan selama ini menganggap gue satu-satunya perempuan, ya namanya lelaki, wajar sih. Tapi gue seneng akhirnya lo bisa menemukan sosok perempuan yang bisa lo izinin masuk ke hati lo, kapan-kapan kita double date ya, Jef.”

Nggak tahu kenapa, Jeffin merasa ada yang berantakan didalam hatinya sewaktu melihat Rosa amat senang tahu kalau Gita itu pacarnya. Padahal Jeffin berharap banget Rosa marah, walaupun bukan haknya, tapi setidaknya nggak kelihatan senang gini.

Jeffin langsung nekuk wajahnya, kayanya memang Rosa itu hanya menganggapnya sebatas teman sampai kapan pun. “Gita nggak suka ngedate rame-rame Ros.”

“Yah, padahal kan gue pengen deket sama ceweknya sahabat gue,” kata Rosa sambil senyum lebar, membuat Jeffin kalah iman tapi ya tetap saja, gadis ini nggak bisa dimiliki.

Sorry Ros, gue mau ke studio, ada latihan.”

“Oh oke, semangat yaaa.”

Dan Jeffin hanya merenung sampainya di studio, Joni dan Tiyo yang baru tiba merasa keheranan.

“Kesambet lo Jeff?” tanya Tiyo, si Jeffin menggeleng lemas.

“Tadi ketemu Rosa, dia kelihatan seneng banget tahu Gita jadi pacar gue.”

Tidak hanya Tiyo yang kaget dengar ucapan Jeffin barusan, si Joni kagetnya sampai tidak jadi mengambil minum di dispenser.

“Lo jadian sama Gita? Serius njing? Lo mau jadi adik iparnya Datta? Beneran?” tanya Joni beruntun, kaya nggak percaya aja padahal hal itu bukanlah sebuah fakta.

SUARA DATTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang