28| Congratulation!

858 201 25
                                    


Dengar Datta bilang sudah jadian sama Runa, Milla hanya pias, jelas dalam hatinya amat kecewa namun ia paksa wajahnya tersenyum bahagia.

Congratulation.”

“Kenapa lo baru bilang suka sama gue sekarang? Kenapa nggak dari dulu?” tanya Datta mengintrupsi membuat Milla menahan tangisnya sekuat mungkin.

“Karena gue nggak mau ngerusak reputasi band kita.”

“Emang ada larangan pacaran di Mosca? Lo sendiri yang bikin rules kaya gitu Mill.”

“Ya udah sih, lagian lo juga nggak suka kan sama gue?”

Datta menghela napas. “Ya walaupun gitu, setidaknya gue tahu dari awal, karena lo terlalu memendamnya.”

“Dari awal maupun baru sekarang gue bilang, lo nggak bakalan ngasih impact yang sama kaya perasaan gue ke lo, ya kan? Gue cukup lega sih akhirnya lo dapat penggantinya Sasa, dan Runa itu pilihan tepat,” kata Milla yang jelas banget wajahnya dipaksakan buat sok bahagia.

Datta belum melajukan mobilnya lagi, butuh beberapa menit untuk terjebak didalamnya bersama Milla, jujur Datta kaget dengan pengakuan mantan vocalisnya itu, padahal Datta tidak pernah mengira kalau Milla itu suka dengannya.

Tapi mau bagaimana lagi, Datta juga tidak memaksakan perasaanya, karena saat ini Datta benar-benar Cuma cinta sama Runa.

Sorry Mill.”

“Gue harap pengakuan gue malam ini hanya lo aja yang tahu, gue nggak mau merasa nggak enak sama Runa, dan kita tetap jadi teman kan?”

Datta mencoba senyum, biar Milla tidak merasa canggung. “Kenapa lo tanya tetap jadi teman sih? Karena sampai kapanpun lo bakalan tetap jadi teman gue Milla.”

“Hahaha syukur deh, jangan sampai kita kek orang asing ya, santai aja lama-lama perasaan gue ke lo juga bakalan pudar kalau udah gue nyatain gini, jadi jangan merasa nggak nyaman.”

Datta mengangguk lalu melajukan kembali mobilnya menuju tempat tinggal Milla. “Lo bisa nemuin yang lebih baik dari gue Milla.”

“Iya.”

🎵🎵🎵

Pagi-pagi suasana kosan mendadak sunyi saja, semalam dapat kabar kalau Joni sudah putus dari Malika, dan pula semalam seluruh penghuni kosan—selain Tiyo, mendengarkan kabar itu langsung dari Joni, jelas sedih banget.

Dan pagi ini lelaki jangkung itu memulai fase galaunya dengan tidak keluar kamar untuk ikut sarapan.

Tiyo yang tidak pulang semalam, nginep dikosannya Naomi, karena cewek itu juga butuh support setelah membuat ibunya putus dari Joni.

Dari pandangannya Yuta sih, keputusan itu memang berat buat Joni, tapi membuat situasi lebih baik, Naomi juga bakalan pulang, nyokapnya juga memilih fokus ngurusin Haikal.

Dan Johan pun yang baru saja selesai membuat nasi goreng pun memanggil para penghuni buat sarapan, hari ini sih hari minggu jadi sebagian bakalan dikosan rebahan, selain Mark yang katanya punya janji ngerjain tugas nanti siang.

“Joni nggak keluar?” tanya Jeffin.

Tegar yang menyahut. “Tadi udah gue ketuk-ketuk pintunnya sih, dia bilang nggak mood makan, dia juga bilang kalau lapar bakalan gofood.”

“Ya biarin ajalah galau, biasanya kalau udah capek galau ntar semangat lagi hidupnya,” sambung Yuta.

“Pengalaman ya Bang? Kan dulu awal-awal gue masuk sini, Bang Yuta lagi galau banget,” ujar Mark sambil menyuapi mulutnya sesendok demi sesendok nasi goreng.

SUARA DATTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang