“Kita tuh, sebenarnya apa sih?” tanya Jeffin pada Rosa yang sedang makan red velvet dengan gerik anggun bak puteri solo.
Keduanya sedang menghabiskan waktu bersama di kafe yang baru launching minggu ini, jadi ya lumayan ramai, apalagi menu andalannya adalah cake red velvet, kesukaannya Rosa banget.
“Ya emang selama ini lo mikirnya kita apa Jef?”
“Kaya tai di sungai, ngambang.” Balasan Jeffin spontan membuat Rosa ketawa imut yang ditutupi pakai tangannya yang lentik.
“Jef....” suara Rosa mendadak kalem, ia menghentikan makan red velvet yang baru habis setengah, kini fokusnya teralih oleh sosok pria yang memasang raut sayu, duduk tegap di hadapannya, bahkan kopi pesanan-nya belum diicip sama sekali. “Apa sih yang lo harapkan dari ini semua? Seakan gue ini adalah pelaku tak beradab untuk sebuah perasaan dari pria baik kaya lo.”
“Ros, maksud gue—“
“Emang susah ya bangun pertemanan dengan lawan jenis, lo tahu kan gue sama Mandala jadian nggak sebulan dua bulan, gue sama dia hampir 2 tahun, jadi jangan melewati batas. Gue nggak mau kehilangan temen gue yang unik banget kaya lo Jeff.”
“Teman ya, as always.” Jeffin merenggangkan ketegangannya dengan memilih duduk santai merebahkan punggung pada badan kursi.
“Gue sayang sama lo, tapi rasa sayang yang berbeda dengan Mandala. Lo paham?”
“Iya gue paham, tetap hubungi gue kalo lo butuh apa-apa, disaat cowok lo sibuk sama dunianya sendiri dan mengabaikan lo, ingat aja, lo masih punya gue.”
“Jef!!! Lo harus nyari cewek, gue nggak mau setiap kali gue keluar sama lo, selalu kaya gini terus yang didebatin.”
“Gue punya lo, gue nggak butuh semacam itu, toh gue nggak bakalan melewati batas sebelum lo yang mempersilahkan gue buat ngelewatin batas itu.”
“Ck! Terserah, emang bandel lo, dibilangin susah.”
Jeffin lantas menyeruput kopi yang sempat ia abaikan, dan berapa kalipun dirinya meminta kejelasan pada Rosa terkait posisinya, Rosa selalu menekankan bahwa Jeffin hanyalah teman, dan Jeffin tidak mau kalau hanya sekadar teman.
Namun menuntut Rosa meninggalkan Mandala lalu berlabuh dengan dirinya, bukanlah stylenya, Jeffin bukan tipikal perebut pacar orang walaupun kalau untuk Rosa, rasanya ingin sekali di rebut.
Toh Rosa menganggap Jeffin teman sedari lama tanpa ada sedikitpun perasaan, tak seperti Jeffin. Keduanya berteman sejak dibangku SMA, lalu memutuskan berkuliah ditempat yang sama dan jurusan yang sama pula, sayangnya beda kelas.
🎵🎵🎵
Mark baru saja pulang sehabis main PS baru di kos-an temannya, saat akan turun dari motor guna membuka pagar, Mark disuguhi seorang perempuan yang modis, dari belakang sudah kelihatan cantik, lingak-linguk didepan pagar, seperti ingin masuk namun enggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA DATTA ✔
Fiksi Penggemar[SELESAI] "Suara lo bagus juga." Start : 22/06/2020 Ends : 08/04/2021