⛓s e v e n⛓

13.2K 831 87
                                    

don't forget vote and comment readers.
enjoy...

"Haechannie kau benar tak apa-apa kan?" Kata Mark khawatir sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haechannie kau benar tak apa-apa kan?" Kata Mark khawatir sekali. Padahal Haechan cuman muntah doang. Sekarang mereka berada di mobil menuju ke restoran yang dimaksud oleh orangtua mereka.

"Tak apa Hyung, sudahlah kau terlalu khawatir dengan ku. Padahal aku cuma muntah doang." Jelas Haechan. Jeno yang berada di tengah-tengah pertengkaran mereka diam saja. Takut salah ngomong ye kan.

Setelah sampai di restoran yang dimaksud mereka semua pun turun dari mobil lalu menuju ke ruang VIP. Mereka semua masih belum tau apa yang mau diomongkan kedua orangtua mereka.

"Akhirnya kalian datang, kenapa lama sekali?" Tanya Doyoung yang langsung memeluk Haechan kesayangannya. Sudah lama ia tak bertemu anak-anak nya. Disitu sudah ada Doyoung, Taeil, Johnny, Jaehyun, dan Lucas.

"Oh ya, eomma... tadi Haechannie muntah-muntah terus, kayak nya dia sakit." Kata Mark sambil menggenggam tangan Haechan.

"Eoh? Kau sakit Haechannie? Kalau begitu tidak usah kesini, sama eomma dirumah. Astaga badan kamu panas Haechannie. Kalian ini gimana sih?! Udah tau Haechannie sakit kayak gini masih di ajak ke restoran." Ujar Doyoung sambil menunjuk-nunjuk anak-anaknya.

"Sudahlah eomma, kau berlebihan, lagipula aku juga gak begitu ngerasa sakit ataupun demam." Jawab Haechan membela Hyung-Hyungnya. Setelah itu Haechan duduk disebelah Doyoung duduk.

"Sekarang Appa akan bicara. Setelah umur 42 tahun Appa akan menyerahkan pekerjaan Appa kepada kalian. Jangan ada yang bertengkar karena uang. Semuanya sudah Appa bagi menjadi rata bagiannya." Kata Taeil.

"Ah iya Pa, berarti Appa habis gini udah gak kerja lagi?" Tanya Johnny sebagai yang paling tua.

"Iya, tapi karena kamu John dan Jaehyun sudah bekerja, jadi Appa ingin Hendery, Lucas dan Mark yang menggantikan ku saat mereka sudah lulus."

"Ah iya Appa." Jawab Johnny.

"Permisi tuan, ini makanan nya sudah datang." Kata beberapa pelayan.

"Ah iya taruh sini saja mbak. Ayo semuanya makan." Ajak Taeil ke anak-anak nya.

"Aku mau dagi- Hueeeek." Kata Haechan lalu ia segera berlari ke kamar mandi lalu memuntahkan muntahnya di toilet.

"Hueeek.... hueeeek... ah ada apa dengan ku???!" Tanya Haechan pada dirinya sendiri.

"HAECHANNIE?! KAU TIDAK APA-APA KAN? KALAU ADA APA-APA CERITA KE EOMMA OK?" Tanya Doyoung khawatir.

"Ah, iya eomma, Haechannie tak apa."

"Oh ya Haechannie, kalau kau sudah agak lega, eomma akan bertanya ok?"

"Iya eomma."

Ceklek

Kunci pintu kamar mandi yang dia pakai Haechan tadi terbuka, lalu Haechan keluar dan ia melihat Doyoung dengan tampang yang sangat amat khawatir.

"Mau tanya apa eomma?" Tanya Haechan sambil mencuci tangannya.

"Hhhh, akhir-akhir ini kau sangat aneh Haechannie, apa ada sesuatu yang kau sembunyikan? Ceritalah ke eomma." Kata Doyoung.

"Iya eomma."

"Oh ya, apa kau pernah melakukan sex ?" Tanya Doyoung kepada Haechan.

"A-apa?"

"Tidak apa kalau kau sudah melakukan sex, hal itu sangat wajar bagi anak remaja sekarang. Tapi apa kau melakukan itu dengan cewek atau cowo?"

"Haechannie melakukan itu dengan cowo eomma."

"Ah! Sudah kuduga, apa kau Uke? Atau Seme? Tapi kalau kau Seme, sangat tidak cocok. Ku tebak kau Uke Haechannie..." tebak Doyoung.

"Eommaaaaaa!!!" Rengek Haechan karena malu.

"Tapi Haechannie, kau tidak mau mengambil pregnancy test?" Tanya Doyoung, Kelakuan Haechan akhir-akhir ini seperti orang yang sedang hamil. Karena Doyoung pernah muntah-muntah tidak jelas waktu hamil anak-anaknya.

"Apaansih Eomma?! Jangan membuat ku takut."

"Aku hanya menyarankan Haechannie, tapi ngomong-ngomong apa menantu eomma nanti ganteng?" Goda Doyoung.

"EOMMAAAAAAA" teriak Haechan malu.

"Hahahahaha aku hanya bercanda Haechannie, yuk kita kembali ke meja."

"Hmmm."
.
.
.
.
.
Sudah mungkin lebih dari 4 minggu alias satu bulan Haechan muntah-muntah tidak jelas. Akhirnya Doyoung pun berinisiatif untuk membeli test pack untuk Haechan.

"Haechannie. Coba lah kau test menggunakan test pack, ini test pack nya sudah eomma belikan. Kamu tinggal tunggu didalam kamar mandi sampai hasilnya keluar." Kata Doyoung dengan lembut untuk menenangkan hati Haechan.

"Hmmm, iya eomma. Aku akan test." Haechan pun masuk ke kamar mandi kamar orangtua nya. Lalu menunggu selang beberapa menit, dan hasilnya pun keluar.

"Eomma... hasilnya sudah keluar." Kata Haechan yang melihat Doyoung sangat amat gelisah daritadi. Sebenarnya tak apa jika Haechan hamil, tapi ia takut Taeil akan menyalahkan Haechan.

"Biar eomma lihat." Haechan menolak jika eomma nya mau mengambil test pack nya.

"T-tapi bagaimana kalau misalnya keluarnya garis dua?" Tanya Haechan.

"Tidak apa-apa, jika Appa mu marah kepadamu Eomma akan tetap membela mu, walau kau diusir eomma akan ikut dengan mu." Kata Doyoung, dan perkataan Doyoung itu membuat Haechan sangat nyaman saat bersama Doyoung, memang Appa nya tidak salah lagi memilih pasangan.

"Ini eomma." Haechan pun memberi lihat test pack nya kepada Doyoung, Doyoung pun segera mengambil dan melihat nya dan hasilnya...

"GARIS DUA? WAAAAH EOMMA SANGAT SENANG HAECHANNIE, AKU AKAN MENJADI NE- mmph." Perkataan Doyoung terpotong karena Haechan menutup mulu Doyoung.

"Eomma jangan keras-keras. Nanti semuanya bisa dengar." Kata Haechan.

"Oh ya lupa, emmmm Haechannie... kita akan merahasiakan ini untuk sementara. Masalah Appa kamu biar eomma yang menyelesaikan ok?" Tanya Doyoung.

"Iya eomma." Haechan pun memeluk tubuh Doyoung dengan sangat erat. Ia mencintai eomma barunya sangat mencintai. Tidak seperti eomma kandung nya yang menyakiti hati Appa nya.

"Haechan akan mandi dulu ya eomma. Haechan perlu menyegarkan badan." Kata Haechan. Doyoung tau Haechan beralasan seperti itu karena ia hanya mau sendiri dan menangis sepuasnya.

"Iya Haechannie... keluarkan semua amarah mu, keluarkan semua tangisanmu sendiri. Karena eomma tau Haechan pasti ingin sendiri."

"EOMMA JANGAN BEGITU, AKU JADI TIDAK INGIN BERPISAH DENGAN EOMMA SELAMANYA.... EOMMA PALING PENGERTIAN..." kata Haechan.

"Hahahaha, udah semangat kembali berarti?"

"Sudah, yuk kita nonton filem bareng Hyung-Deul." Ajak Haechan.

"Mmmm, yuk!"




TBC

HI MAAF KEMARIN MASIH BELUM BISA UP

YAUDAH NEXT OR STOP?

THANKYOU READERS, HAVE A GOOD DAY
💗💗💗

adik tiri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang