don't forget vote and comment readers.
enjoy...Hari ini Jaemin bekerja seperti biasanya. Tidak ada hal yang berubah. Haechan selalu membikin bekal untuk Jaemin, Jaemin sangat menyayangi Haechan kalau kalian tau. Terkadang Jaemin dan Hendery selalu bertengkar, siapa yang akan tidur bersama Haechan. Iya, Hendery dan Jaemin beda kamar tapi satu rumah, setiap hari mereka selalu bertengkar siapa yang akan tidur dengan Haechan nantinya. Sangat melelahkan.
"Jaemin sayang...." sapa sekretaris Jaemin yang baru dua bulan itu, Heejin. Ia langsung duduk di pangkuan Jaemin.
"Menyingkirlah..." kata Jaemin santai, tapi ia memendam marahnya.
Heejin tidak menyingkir, ia malah menciumi pipi dan telinga Jaemin.
"Menyingkirlah!" Jaemin mendorong tubuh perempuan itu, dan Heejin tersungkur ke lantai.
Tetapi sepertinya Heejin tidak menyerah. Heejin segera berdiri lalu membuka resleting celan Jaemin.
Jaemin yang melihat kelakuan Heejin itu segera didorongnya tangan kotornya itu.
"Sudah beberapa kali saya bilang, jika kau menggodaku, aku tidak akan pernah tergoda. Aku mencintai istri ku!" Teriak Jaemin keras.
Heejin yang diperlakukan begitu segera berdiri dan menghentakkan kakinya. Dan ia menangis dan lari menuju ruangannya. Oh malangnya Heejin...
Jaemin segera melanjutkan kerjaannya yang sangat menumpuk ini.
.
.
.
.
.
"Aku pulang..." sapa Jaemin memasuki rumahnya, ia sudah melihat istri nya yang rupanya sedang menonton TV. Hendery? Sepertinya dia belum pulang, oh ya dia kan ke China. Jadi Jaemin bisa sepuasnya tidur bersama Haechan."Channie..." Jaemin segera memeluk Haechan, dan di cium nya perut Haechan yang sudah membesar itu.
"Kau sudah pulang, mandi lah dulu, setelah itu makan, aku sudah- wait! Bau mu seperti bau parfum wanita?!" Tanya Haechan yang akhir-akhir ini Jaemin seperti memakai bau parfum wanita.
"Masa? Aku memakai parfum untuk laki-laki, tidak sepertimu memakai parfum wanita." Ejek Jaemin.
"Sialan Moon Jaemin!" Haechan memukul-mukul badan suaminya.
"Hehe maaf Haechannie sayang, tututu Haechan..."
Aduh, kasiannya yang baca hanya meratapi nasib, sabar ya readers yang jomblo melihat keuwuan suami istri ini.
.
.
.
Pagi ini Haechan bangun, dan membiki sarapan untuk suaminya dan bekalnya. Setelah itu ia membangunkan Jaemin supaya tidak telat.Ting Tong...
Bel rumah berbunyi, dengan segera Haechan membuka pintu rumah nya. Dan ia melihat Jeno berdiri disana.
Oh ya, kenapa di chap sebelumnya Jeno tidak ada pasangan? Ternyata ada yang gamon ges.
"Annyeong Haechan-ah." Dengan segera Jeno memeluk Haechan.
"Hei jangan erat-erat, nanti anak ku ke genyet didalam sana." Kata Jaemin dengan santai.
"Dasar!" Jawab Jeno iri.
"Bagaimana keadaan Hendery Hyung?" Tanya Jeno.
"Dia sedang ke China sekarang, kau lupa ya? Dia kan memegang perusahaan Appa bagian China. Sepertinya minggu depan dia akan pulang." Jawab Jaemin sambil memakan sarapannya, begitu juga dengan Haechan San Jeno.
"Oh, tapi diperkirakan di berita, akhir-akhir ini cuacanya sangat buruk, apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Jeno. Iya akhir-akhir ini cuaca sangat namat buruk.
"Sudah lah jangan berfikir seperti itu, Jaemin berangkat lah kerja, Jeno? Kau tidak berangkat?"
"Ya aku akan berangkat setelah Jaemin berangkat, aku masih lelah." Kata Jeno.
Jaemin pun segera mengecup bibir Haechan sekilas lalu ia memakai Jas nya, dan langsung berangkat ke tempat kerjanya.
"Haechan, kau harus berhati-hati. Kandungan mu sudah memasuki delapan bulan, jangan terlalu banyak beraktivitas." Kata Jeno khawatir.
"Tenanglah Hyung, lagipula- wait! Bekalnya Jaemin Hyung! Ketinggalan. Ah sudahlah, nanti siang antarkan aku ke kantor nya Jaemin Hyung." Kata Haechan.
"Ok, siap Channie. Bagaimana keadaan Hyunjin?" Tanya Jeno.
"Dia baik-baik saja, oh aku ingin berkumpul dengan teman-teman ku. Aku sangat merindukan Renjun dan DongPyo." Kata Haechan.
"Aish, jangan dulu! Nanti bayi mu tergoncang-goncang di dalam sana!" Jawab Jeno sambil mengelus-elus perut Haechan.
Oh ya, yang nanyain kabar Hyunjin kaya gimana? Hyunjin masih belum bisa move oN dari Haechan, jadi sekarang dia masih jomblo.
Siangnya Jeno segera mengantar Haechan ke kantor Jaemin untuk mengantarkan bekal makan siangnya.
Setelah sampai Jeno menuntun Haechan menuju kantin perusahaan Jaemin.
Tapi seketika senyum Haechan luntur ketika melihat Jaemin diciummi oleh satu perempuan kekurangan kain itu.
"Haechan, yang sabar ya. Mending nikah sama aku." Kata Jeno menenangkan Haechan yang terlihat ingin menangis.
"Diam kau Jen! Kau kira aku akan menangis seperti istri di Indosiar?! Oh tidak akan!" Dengan cepat Haechan menjambak rambut perempuan kekurangan kain itu.
"Kau siapa hah?!" Tanya Haechan dengan keras, yang pasti membuat seluruh orang yang di kantin melihatnya.
Jaemin? Dia hanya tersenyum-senyum, ia tau Haechan akan memarahi perempuan ini. Ia didalam hati ia mengkapoki perempuan ini.
"K-Kau?! Kau siapa Jaemin memang, dasar lelaki murahan." Jawab Heejin yang mencoba melepaskan rambutnya dari jambakan Haechan.
"AKU ISTRINYA BODOH!" Kata Haechan sudah tak sabar lagi. Ia mendorong tubuh Heejin hingga Heejin tersungkur dilantai.
"Ini istri mu Jaem? Dia seperti pelacur murahan, ups. Aku tidak yakin, pasti itu bukan anak Jaemin." Jaemin yang mendengar perkataan Heejin itu langsung berdiri dan berjalan ke arah Heejin.
"BILANG ITU SEKALI LAGI! KAU SUDAH MELEWATI BATAS HEEJIN-SHI! KAU KU PECAT! BERANI-BERANINYA KAU BILANG SEPERTI ITU PADA ISTRI KU! JANGAN PERNAH KEMBALI KE HADAPAN KU LAGI! MENYINGKIR!" Jaemin sangat marah, lalu ia segera menggandeng Haechan ke ruangannya. Orang yang berada dikantin itu kaget, ternyata bisa semarah ini.
"Haechan-ah, kau tak apa kan?" Tanya Jaemin, sekarang mereka sudah berada di ruangan Jaemin.
"Eum, tak apa. Memang kau kira aku kenapa? Padahal aku mau membentak perempuan itu. Tapi kau malah membentaknya." Jawab Haechan, memang Jaemin kira Haechan istri yang lemah? Huh, harusnya itu target Haechan.
"Aku akan membalas dendam Moon Haechan."
TBC
GIMANE-GIMANE?
KAMU SEDANG MEMBACA
adik tiri ✔️
Fanfiction"Haechannie, Appa akan menikah lagi, dan Haechannie akan mempunyai hyung" ~Taeil - HAECHAN HAREM SHIP - - MPREG - edit: 6 january 2021 finish: 1 Maret 2021