⛓t w e n t y o n e⛓

4.8K 379 31
                                    

KOMEN KACK, SUMPAH CAPEK AKOEH, CEFFAT KOMEN BEBZ😘
enjoy...

Haechan dan Minju sudah seminggu mereka selalu bersama, sampai Jaemin dilupakan oleh Haechan, sangat mengenaskan bukan😡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan dan Minju sudah seminggu mereka selalu bersama, sampai Jaemin dilupakan oleh Haechan, sangat mengenaskan bukan😡

"Chan-ah, kau bisa kenalkan aku ke Hyunjin? Siapa tau dia mau dengan ku." Canda Minju.

"Kau yakin? Ia sangat mengesalkan, dia sepertinya belum move on dari Jeongin, kasihan sekali dia." Haechan pun tertawa keras saat mengingat sahabat nya ini belum mempunyai kekasih karena belum move on dari...

Haechan

"Hi, Channie, maaf aku mem- siapa dia? Katanya kita cuma berdua?" Tanya Hyunjin yang baru saja datang dan melihat Haechan berdua dengan seorang perempuan cantik.

"Ah, dia Minju, teman ku, Minju ini Hyunjin." Haechan memperkenalkan Hyunjin kepada Minju dan memperkenalkan Minju kepada Hyunjin.

"H-Hi, Hyunjin-shi, senang bertemu dengan anda, Haechan-ah, aku ada urusan, eomma ku meminta ku untuk pulang." Minju pun langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Haechan.

Haechan dan Hyunjin dibuat bingung dengan tingkah laku Minju yang tiba-tiba pergi begitu saja, aneh bukan😡

"Haechan-ah, a-aku ingin mengatakan sesuatu." Hyunjin duduk di depan Haechan dan menatap Haechan dengan penuh arti.

"Katakan saja, seperti aku siapa mu saja, kalau kau mau mengatakan sesuatu katakan saja bodoh, aku ini sahabat mu." Jawab Haechan sambil mendorong kepala Hyunjin dengan jari telunjuk nya.

"Kkkk ok ok, aku ingin mengatakan, aku bukannya belum move- siapa itu?" Kata-kata Hyunjin terpotong karena dering telefon milik Haechan berbunyi.

"Jaemin." Haechan pun mengangkat telefonnya lalu ia hanya mendengar suara tangisan Jaemin.

"H-Haechan-ah, cepat hiks... pulang, n-nunung, anak kita, hiks..."

tanpa menjawab apapun Haechan langsung berlari dan meminta Hyunjin untuk mengantarkannya pulang kerumah.

Saat dimobil Haechan tak henti-hentinya berdoa supaya anaknya baik-baik saja, ia pun juga sudah mengeluarkan air matanya sedaritadi. Hyunjin menyadari itu dan menggenggam tangan Haechan untuk menenangkannya.

"Tenanglah Haechan-ah." Hyunjin mengelus-elus tangan punggung Haechan.

Hah tangan punggung? Apasih anj ga jelas bye ~ a/n

"Hyunjin-ah, hiks... aku ga bisa tenang, hiks..." Haechan membalas genggaman Hyunjin dengan erat, Hyunjin pun ikut mengeluarkan air matanya tapi ia tahan-tahan.

adik tiri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang