adik tiri ✔️

⛓t w e n t y⛓

don't forget vote and comment readers.
enjoy...

"Kita buat orang terdekat Jaemin lumpuh dulu, agar Jaemin sayang tunduk pada kita. Bagaimana?"

"Of course."

-
-

Johnny dan juga istrinya, Ten, baru saja dikuburkan tadi pagi, Haechan hanya bisa menangis seharian, tidak menyangka kalau Johnny sudah pergi.

Ia sudah ditinggal meninggal oleh kedua Hyungnya, Hendery dan juga Johnny.

Jaemin sedaritadi hanya membujuk Haechan untuk makan, tapi hasilnya selalu gagal, Haechan tidak makan sejak pagi karena menangisi Hyungnya.

"Ayolah byy, makan ya? ya? Kasian anakmu itu, mungkin dia sudah kelaparan didalam sana." Bujuk Jaemin sambil menyuapi Haechan dengan bubur soto ayam. emang ada yak bubur soto ayam? ngadi-ngadi anjir

"Hyung, tapi kan aku sudah melahirkan? Tuh si nunung lagi tidur juga." Jawab Haechan, sepertinya suaminya ini lupa kalau Haechan ini sudah melahirkan, ada-ada saja keluarga ini.

"Oh ya... Yaudah ini makan cepat buburnya."

"Hiks.... Jaemin Hyung, aku tidak ingin hiks... bubur! Aku ingin RAWON..." jawab Haechan yang masih sesegukan.

"Hhhhh, ini masih pagi, mana ada yang buka jam segini Haechan sayang." Jawab Jaemin dengan sangat sabar, sabar ya jaem.

"Aku akan mencari dalang di balik ini." kata Jaemin ketika keluar dari kamar Haechan.

tut tut

"Halo, tuan Jaemin?"

"Joo Dan Tae, bantu aku cari seseorang."

"Baik tuan."

Tut

Telefon dimatikan oleh sepihak Jaemin. Oh yang benar saja, Jaemin masih ada kerjaan menumpuk dan sekarang ada lagi masalah, rasanya ingin meninggoy saja Jaemin ini.

-
-
Haechan sedang berada di cafe bersama Renjun dan DongPyo, serta Bodyguard Jaemin yang sedang menjaga Haechan, sebenarnya Haechan sangat risih dengan Bodyguard ini, tapi itu kemauan Jaemin supaya ia tidak terluka mungkin?

"Haechan-ah, kau tau si markonah?" tanya DongPyo sambil memiring-miringkan ujung bibirnya.

"Tau kenapa Pyo?" Jawa Renjun dengan serius, ia kepo.