⛓e i g h t t e e n⛓

7K 507 225
                                    

don't forget vote and comment readers.
enjoy...

Pagi ini Haechan bangun pagi selalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Haechan bangun pagi selalu. Ia langsung melaksanakan jadwal biasanya, memasakkan sarapan untuk Jaemin, hari ini Hendery akan pulang dari China, sungguh ia merindukan Hendery.

Saat sedang sibuk memasak mendengar langkah kaki, yang sudah dipastikan itu Jaemin atau tidak Jeno yang sedang menginap disini.

"Haechan-ah, bau makanan mu membuat ku terbangun, bersyukur sekali pasti Jaemin memiliki istri sepertimu." Kata Jeno sambil mengelus-elus dadanya sabar, menyesal ia tidak mau mencintai Haechan dari awal.

"Oh aja ya kan?" Jawab Haechan cuek, ia tak mau menanggapi omongan Jeno yang bikin ia muak.

Jeno duduk di sofa besar milik Jaemin pastinya. Ia mengambil remote TV lalu dinyalakannya TV nya itu.

Setelah itu Jeno memindah kan Channel-Channel TV sampai menemukan berita yang membuat Jeno terkejut.

"Ditemukan Pesawat 'Air China' Jatuh tadi malam pukul 02.45 menuju Hutan Zimbabwe karena cuaca yang sangat buruk, sudah dicari tidak ada satu nyawa pun yang selamat dari kecelakaan itu. Pesawat itu keberangkatan dari China menuju Korea."Jeno menganga tak percaya, ia terus mengutik HandPhone nya mencoba menelefon seseorang, dan hasilnya? Nihil.

Jeno segera memberitahu Haechan dan Jaemin. Setelah itu mereka segera menuju ke mansion Appa mereka dan juga saudara-saudara mereka.

"Gak! Ini gak mungkin bener?! Tidak mungkin Hendery ada di pesawat itu!" Teriak Doyoung tak percaya, ya itu adalah pesawat yang Hendery naiki.

"Ayo kita ke bandara sekarang!" Ajak Taeil, ia mau menanyakan apa itu benar pesawat yang Hendery naiki.

Mereka semua sudah menelefon Hendery berkali-kali namun tak ada hasilnya.

Setelah di bandar Taeil dengan langkah sangat lebar menanyakan pada orang yang bekerja di Flight Attendent nya.

"Mbak, apa benar itu pesawat yang anak saya naiki?!" Tanya Doyoung sambil menahan air matanya.

"Iya tuan, saya sudah mengecek nya berkali-kali dan benar itu lah pesawat yang Tuan Hendery naiki, saya turut berduka cita atas meninggalnya." Kata Pegawai itu sambil menutup matanya dan meninggalkan mereka merenungkan.

"H-Hendery..." Doyoung dan Haechan mengeluarkan semua kesedihannya.

Haechan masih tidak percaya kata-kata terakhir yang Hendery katakan padanya selalu terngiang-ngiang di pikiran Haechan.

"Tolong jaga saudar-saudara ku, anak ku juga, dan jaga kesehatan mu selama aku di China. Aku mencintai mu Haechan-ah, dan juga anak ku."

Haechan benar-benar sangat sedih, sangat namat sedih hingga ia terjatuh di lantai.

Jaemin memeluk Haechan dan berbisik "Jangan khawatir Haechan-ah, Hendery sudah bahagia diatas sana, kalau kau bersedih ia juga akan sedih." Kata-kata Jaemin itu membuat Haechan tersenyum tipis, lalu ia berdoa.

adik tiri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang