⛓s i x t e e n⛓

8.1K 628 128
                                    

don't forget vote and comment readers.
enjoy...

Haechan sudah berada di depan Mansion Appany

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan sudah berada di depan Mansion Appany. Jujur Haechan sangat gugup sedaritadi. Ia takut menemui Appa nya dan juga Hyung-Hyungnya. Tubuh Haechan mendadak tremor. Tau kan tremor? Apasih kringetan gitu looo, keringat dingin! Iya keringat dingin, terus bergemetar.

"H-Hyung, sepertinya aku belum siap menemui mereka." Kata Haechan yang benar-benar melihatkan gugup nya. Oh ya, Hyunjin sudah pulang duluan, karena pekerjaannya yang menumpuk.

"Tenanglah Haechan, Hyung disini. Ingat Hyung sangat mencintaimu, Hyung tidak akan pernah menyakitimu, Arra?" Tanya Jaemin sambil menangkup pipi gembul Haechan.

"Iya Hyung."

"Ayo kita masuk, kau akan segera bertemu Eomma." Jaemin menggandeng tangan Haechan dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"T-Tuan muda Haechan?!" Teriak Maid yang bekerja khusus untuk Haechan. Yang pasti semua Maid disitu kaget dengan teriakan Maid Haechan. Bagaimana tidak? Tuannya yang tidak pulang selama dua bulan akhirnya pun pulang.

"Bibi!" Haechan dengan segera memeluk bibinya yang sedang menangis tak percaya. Tuannya yang ia rawat dari kecil ini sudah mengandung anaknya.

"T-Tuan... akhirnya hiks... anda pulang." Bibi Haechan itu pun membalas pelukan Haechan dengan erat. Maid yang ada disana ikut menangis melihat adegan menyedihkan ini.

Eomma dan Appa Haechan yang awalnya masih tertidur, terbangun karena teriakan salah satu Maidnya yang mengganggu. Begitu pula dengan Hyung-Hyung nya.

"Ada ap- H-Haechannie?!" Tanya Doyoung tak percaya, ia melihat Haechan di depannya. Iya Haechan anak tirinya. Apa dia bermimpi? Atau matanya saja yang salah melihat.

"Iya eomma, ia Haechannie kesayangan kita semua." Jawab Jaemin yang membuat eomma nya menganga lebar dan menangis haru sampai terjatuh dilantai.

Haechan yang melihat eomma nya ini langsung memeluk Eommanya yang sedang terduduk dilantai.

"E-Eomma, aku merindukan eomma. Hiks... Haechan tak akan kabur lagi! H-Haechan menyesal kabur dari rumah. Hiks..." Haechan masih memeluk eomma nya yang menangis tersenggak-senggak.

Appa Haechan hanya membeku yang melihat Haechan pulang dengan perutnya yang begitu besar karena kandungannya. Tidak ia sangat ia akan menjadi kakek.

Haechan berdiri namun memeluk Appa nya yang terlihat sedang menahan nangis.

"A-Appa, maafkan Haechan. Haechan waktu itu sudah membentak Appa." Haechan menangis dipelukan Appanya.

"I-Iya Channie, tak apa. Yang penting sekarang Haechan sehat-sehat saja. Bagaimana bayimu? Apa dia rewel?" Tanya Taeil dengan antusias.

"Appa, kan dia belum lahir." Jawab Jaemin yang meratapi kebodohan Appa nya ini.

"Dimana Hendery Hyung dan juga Jisungie?" Tanya Haechan tanya daritadi menoleh ke kanan dan ke kiri guna mencari saudara tiri kesayangannya itu.

adik tiri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang