⛓t w e l v e⛓

9K 671 30
                                    

don't forget vote and comment readers.
enjoy...

Haechan sedang terbaring lemas di kasir kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan sedang terbaring lemas di kasir kamar nya. Sungguh ia sangat capek, padahal seharian ia hanya tiduran di kasur bersama Hyunjin.

"Jin, kau tidak pulang? Aku yakin kau sangat capek, lihatlah muka mu, seperti orang gelandangan." Ejek Haechan, ia hanya merasa merepotkan Hyunjin karena Hyunjin yang tidak mau pulang dari kemarin.

"Tidak, besok kau tidak usah sekolah. Kau terlihat masih pucat, kasian anak mu." Hyunjin pun mengelus-elus perut Haechan yang sudah agak membuncit itu.

"Chan, kau jangan jauh-jauh dari ku, okay? Aku sangat khawatir dengan mu dan juga bayimu. Aku Menyayangimu." Tanpa sadar Hyunjin mengatakan 'aku mencintaimu' kepada Haechan.

"Jin, kau tenang saja. Lagipula Mark Hyung akan bertanggung jawab apabila aku hamil."

"T-Tapi Chan... ah sudahlah. Terserah kau."

"Sudah Chan, kau tidur lah, ini sudah malam. Aku akan tidur di bawah. Good Night." Haechan pun menurut kan perkataan Hyunjin, iya ia langsung tidur walaupun masih banyak pikiran.

Sekarang sudah jam 02.00 malam hari. Hyunjin tidak bisa tidur sejak tadi, dia hanya bermain HandPhone nya. Setelah dirasa bosan dengan HandPhone nya Hyunjin memandangi wajah cantik Haechan.

Jujur Hyunjin terpesona melihat muka manis dan juga cantik ini. Ia sudah memiliki perasaan pada Haechan sejak enam tahun yang lalu, tetapi ia juga mencintai Jeongin saat itu. Haechan pun menjadi teman yang sangat support untuk temannya. Haechan mendukung Hyunjin supaya cepat jadian sama Jeongin. Tapi hati Hyunjin berkata lain, ia menyukai dan mencintai Haechan. Hyunjin hanya bingung pada perasaannya.

Hyunjin dengan pelan mengelus rambut lembut milik Haechan.

"Channie... kuharap kau akan baik-baik saja setelah ini, Mark Hyung adalah salah satu orang terberengsek, tapi... aku tidak bisa melakukan apapun untuk mu." Gumam Hyunjin pada Haechan yang sedang tertidur pulas.

"H-Hyunjin-ah? Kau belum tidur? Apa kau tidak bisa tidur karena terlalu keras sofanya?" Tanya Haechan dengan suara yang sedikit serak karena baru bangun tidur.

"Tidak Channie, aku baik-baik saja. Kau tidurlah lagi." Jawab Hyunjin. Sebenarnya ia mengantuk sekali tapi dia menjaga Haechan yang sedang tidur, padahal kamar Haechan dikunci masih aja di jagain.

"Tidur lah disamping ku Jin, aku tidak apa-apa." Haechan berusaha menaikkan badan Hyunjin ke atas ranjangnya yang berukuran King Size itu.

"Eum, makasih Channie. Sekarang kau tidurlah." Hyunjin memeluk tubuh Haechan dari belakang, Hyunjin nyaman.
.
.
.
.
.
Pagi hari yang sangat cerah. Haechan buru-buru mandi dan membangunkan Hyunjin. Setelah itu sambil menunggu Hyunjin selesai mandi ia langsung turun ke arah dapur rumahnya, disitu ia bisa melihat Eomma Doyoung yang sedang memasak.

"Pagi Eomma, aku bantu yaaa." Sapa Haechan dengan senyuman manis itu.

"Manis sekali kau Haechannie, kau tidak usah membantu. Kasian bayi mu, xixi." Goda Eommanya.

"Eomma... eh Eomma, tapi eomma udah bilang ke Appa tentang ini eoh? Kalau belum mau sampai kapan? Sampai aku lahiran eomma?" Tanya Haechan.

"Pagi Eomma Haechan, Haechan kau sarapan dulu lalu kita berangkat." Sapa Hyunjin yang baru saja selesai mandi.

"Ini kekasih mu Haechannie? Waah, ganteng pula dia, Eomma gebet boleh nih. Kamu beruntung Haechannie." Goda Doyoung sambil menowel-nowel tangan Haechan.

"Ah! Eomma! Stop it, it's not funny."

"Channie sayang, eomma kan sudah bilang eomma gak bisa bahasa Inggris, i don't care men."

"Hahahaha... eomma sangat lucu."

Hyunjin yang melihat interaksi seorang Mama dan Anaknya itu ia jadi merindukan Eomma nya yang sudah bahagia di surga.

"Sudah sana kalian berangkat, nanti telat. Bye."

"Bye Eomma." Haechan dan Hyunjin pun berpamitan pergi dan langsung meninggalkan mansion besar milik Appa Haechan.

Haechan merogoh kembali saku celana dan saku tas nya, HandPhone Haechan tertinggal di dalam kamar nya. Astaga dia sangat pelupa.

"Aku akan balik dulu Hyunjin-ah, kau tunggu disini saja. I'll be right back." Haechan pun segera berjalan kembali ke rumahnya dan menaiki tangga arah kamarnya, setelah sampai dikamar Haechan dengan segera mengambil HandPhone nya dan kembali keluar kamar. Tidak lupa Haechan mengunci pintu kamarnya supaya tidak ada yang maling.

"Hi Baby... You Miss me?" Tanya Hendery yang sedaritadi hanya melihat tingkah laku Haechan didalam kamar.

"Eoh? Hendery Hyung." Haechan langsung memeluk Hendery dengan erat, iya Hendery hanya sibuk pertukaran pelajar akhir-akhir ini. So jadi mereka jarang bertemu dengan Hendery.

"Aku juga merindukan mu Bear... sudah jangan menangis, kau baik-baik saja kan disini? Apa ada Hyung yang menjahati mu?" Tanya Hendery khawatir, ia tau dan ia juga ikut bercinta dengan Haechan. Tapi perasaannya beda dengan yang lain. Yang lain bercinta dengan Haechan bukan karena cinta tapi karena nafsu, sedangkan Hendery sangat sayang dengan adik tirinya ini. Hendery tau Jaemin dan Jisung juga menyukai Haechan dengan tulus.

"Hyung hiks... semua Hyung disini jahat. Kecuali Jaemin Hyung, Jisungie dan juga Hendery Hyung. Kalian sangat baik pada ku." Kata Haechan dengan mata yang sembab karena menangisi Hendery yang akhirnya kembali pulang.

"Sudah kau harus sekolah kan? Sekolah lah yang baik dan rajin, jangan memikirkan yang aneh-aneh. Sudahlah bye Haechan baby kesayangan Hyung."

"Bye Hyung."

Setelah itu Haechan pergi keluar rumah dan melihat Hyunjin yang terduduk lemas di depan rumahnya mungkin karena terkena panas dan kecapekan menunggu Haechan.

TBC

HOLAA, AKU BALIK LAGI

HEI AKU GAK TAU MASALAHNYA APAAN, INI PER CHAP MASA BAHASNYA GA ADA YANG PENTING NJINK, KESEL BANGET AMA OTAK GUE

LAGI KESUMBET SOALNYA, JADI KAGAK BISA MIKIR

NAMA ANAK PEREMPUAN BUAT ANAK HAECHAN APAAN YA ENAKNYA?

THANKYOU READER, HAVE A NICE DAY💗

adik tiri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang