2.4 || Marvin - Arlita Day ||

8.6K 422 45
                                    

siapa yang masi nungguin ceritaa inii?? makasii ya buat kalian yang terus support ceritanyaa

pokonya jangan lupa vote sama komennya ya! huehuehue

enjoy guys!

ARLITA terkesima melihat wajahnya sendiri melalui pantulan cermin yang ada didalam ruangan rias pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARLITA terkesima melihat wajahnya sendiri melalui pantulan cermin yang ada didalam ruangan rias pengantin.

Kali ini Arlita benar-benar menjatuhkan pilihannya kepada Marvin. Masa bodoh dengan apa yang ada disekitar laki-laki itu, Arlita tidak mempedulikannya. Yang terpenting adalah Arlita mencintai Marvin, dan Marvin mencintai Arlita. Arlita sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk melawan apapun yang akan mengganggu kehidupannya bersama dengan Marvin.

Mulai hari ini, Arlita akan kembali ke dirinya yang lama. Tidak mau kalah dan dia tidak akan bersikap pasrah lagi.

Arlita akan mempertahankan keutuhan keluarganya bersama Marvin. Demi Tsamarra.

"BUSET PENGANTIN BARUUU!"

"Auranya keliatan banget, ya Meee!" Gizel masuk ke dalam ruangan rias pengantin bersama dengan Merolla.

Arlita tersenyum, tersipu malu karena pujian itu.

"Akhirnya ya Ta. Lo jadi juga sama Marvin. Setelah melewati berbagai macam masalah dan drama." Merolla berdiri disamping Arlita, dia merangkulnya.

"Gue gak salah pilih kan, ya Me, Zel?" tanyanya kepada kedua temannya itu.

Gizel menggeleng dengan cepat. "Enggak-enggak! Aman ini mah. Marvin banyak duitnya. Lo gak bakalan sengsara hidup sama dia." Gizel menjawabnya dengan sangat antusias. Dibayar berapa kira-kira dia?

Merolla terkekeh kecil. "Lo emang gak bakalan mati kelaperan sih, Ta nikah sama Marvin. Palingan lo rada tekanan batin doang dikit," sahutnya. Merolla agak masuk akal, dibandingkan dengan Gizel.

"Gak apa-apa. Bagi Arlita mah yang penting duit," balas Gizel sambil menepuk pelan pundak Merolla.

"Tapi bener sih, kalau ada duit semua problem tu rasanya gampang diselesai-in," timpal Merolla menjadi ikut dikubu Gizel.

"Iya sih, gue juga setuju." Ya begitulah Arlita. Dari dulu juga dia masa bodoh dengan semua masalah yang ada. Asalkan duit bersamanya. Masalahnya bisa Arlita lampiaskan ke hal yang lain. 

"Rules-nya cuma satu, gue nurut. Udah gitu aja! Hidup gue aman sama Marvin. Duit gue ada, dinafkahin dia. Gue gak usah kerja, cuma dirumah aja. Shopping bisa. Jalan-jalan bisa. Laki gue ganteng, banyak yang mau, kan? Udah gitu pinter, juara umum terus disekolah. Bahkan dia dapat nilai tertinggi disekolah, kan? Marvin juga bertanggung jawab orangnya. Gue beruntung banget ya dapetin dia?" Arlita memuji Marvin. Dia sekarang merasa bersyukur karena mendapatkan laki-laki seperti Marvin.

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang