1.3 || The Truth ||

10.3K 449 209
                                    

nyambung laa ya masalanyaaaa

harus nyambung siii wkwkwkwkw

we komen weeee ayoo biar aku semangat tauuuu

enjoy ya guys!

TIDAK peduli besok adalah hari apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIDAK peduli besok adalah hari apa. Marvin dan Bara mulai menjalankan aksinya. Begitu juga dengan Gevaro. Gevaro berangkat ke Bandung malam ini juga agar lebih masalah ini terselesaikan. Sementara Marvin dan Bara sedang menuju rumah sakit tempat Arlita dirawat.

"Lo tau tempatnya dimana emang, Vin?" tanya Bara menoleh ke sisi pengemudi.

"Apanya?" sahut Marvin balik tanya.

"Rumah sakitnya," jawab Bara, dia jauh lebih tenang sebelumnya.

Marvin mengangguk sesaat. "Udah, tadi gua sengaja selipin GPS dibaju Arlita." Marvin menyentuh sebuah layar yang ada bagian depan mobilnya.

"Gila sih, lo ngerencanain ini semulus mungkin," ucap Bara kagum pada Marvin.

Marvin tak menggubris perkataan Bara. Dia menekan gas kendaraannya untuk menambah kecepatan laju mobilnya. Melajulah mobil itu dengan cepat membelah Kota Jakarta yang cukup ramai di Minggu malam ini.

Marvin memarkirkan kendaraannya di parkiran sedikit jauh dari pintu masuk rumah sakit. Ia bersembunyi sembari mengamankan lokasi.

Marvin menempelkan handphonenya di telinganya. Ia menghubungi Gevaro.

"Halo Ge, gimana? Lo udah dapat kabar dari dia?" tanya Marvin ketika sambungan telepon itu diangkat oleh Gevaro.

'Dia' yang Marvin maksud adalah seseorang yang bekerja sama dengan Marvin untuk menghancurkan tempat yang Aleo miliki di Bandung. Sambil menunggu kedatangan Gevaro, orang itu sudah Marvin perintahkan untuk membuat kegaduhan.

"Dia udah dilokasi sih. Katanya lokasinya di jagain ketat sekarang. Beda pas dia ngeliat lokasi itu sama lo," jawab Gevaro membuat Marvin memicingkan matanya.

"Berarti, Orang-orang dari mereka ini udah bergerak," ucap Marvin menyimpulkan. "Lo hati-hati, Ge. Jangan sampai ketahuan apalagi ke tangkap." Marvin memperingati Gevaro untuk semakin berhati-hati. Feelingnya merasa tidak enak.

"Iya, aman udah," jawab Gevaro. "Eh, Arlita gimana? Udah lo amanin?" tanya Gevaro mengalihkan.

"Belum, gua belum lihat Aleo keluar dari RS." Marvin menjawab sambil menatap ke depan. "Makanya gua telepon lo. Nanyain kabar pergerakan lo udah sampai mana."

"Yaudah, gua masih dijalan ini. Kalau ada perkembangan apapun, kabarin gua Vin," pesan Gevaro pamit untuk mematikan sambungan telepon itu.

"Hm, ntar gua kabarin."

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang