3.3 || I love you, so much ||

4.4K 287 186
                                    

wkwkwkw jadii guys, cerita Marvin tu sebelumnya uda perna aku tamatin. Nah yang sekarang kalian baca tu beda versi.

Yang dulu tu ribet banget deh pokoknya ni cerita wkwkwkw

yang sekarang juga si, sedikit hehehe

okeii, let's goo bacaaaa!

okeii, let's goo bacaaaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MARVIN mempasrahkan diri saat Arlita melihat semua bukti yang Radef dapatkan ketika Marvin berkunjung ke tempat yang dimana tempat itu ia jadikan untuk menyembunyikan Hardian.

Dari raut wajah Arlita, Marvin sudah bisa menebak kalau Arlita sangat kecewa kepadanya. Bahkan Arlita tidak mampu menopang tubuhnya sendiri.

Arlita dibantu duduk oleh Papa nya sendiri di sofa.

"Maafin, Papa Ta. Papa gak bisa cerita langsung sama kamu karena Papa lihat kamu bahagia sama Marvin.."

Semua yang berada ditempat itu tampak frustasi. Tak hanya Arlita, Marvin juga Radef sama frustasinya.

Arlita menggeleng. Air matanya sudah deras membanjiri wajahnya.

"Enggak, Pah. Papa gak salah."

Arlita sendiri diam duduk sambil menangis. Arlita masih menormalkan dirinya dengan 2 pengkhianatan ini.

"Ar.. Aku tau kamu kecewa. Tapi Marvin melakukan itu pasti ada alasannya—"

"DIAM! LO DIAM,"

"Lo gak usah ikut campur Lauren. Lo gak tau apa-apa!" Arlita emosi, menunjuk Lauren dan membentaknya.

Arlita bangkit dari duduknya. "Aduuuhh, VIIIIINNN!" Arlita menjerit.

"SELAMA INI, ELO TUH ORANG YANG PALING GUE PERCAYA MARVIN!" Arlita menunjuj Marvin dengan telunjuknya. Ia mendorong Marvin dengan 1 jarinya.

"LO SUAMI GUEEE! BISA-BISANYA LO SEMBUNYIIN PAPA GUE SENDIRI???" Arlita tak habis pikir. Dia benar-benar kecewa kepada Marvin.

"Ta.. Gua minta maaf. Gua emang mau kasih tau lo, tapi gua nunggu waktu yang tepat." Jelas Marvin.

Arlita menggeleng cepat. "Enggak! Lo tuh gak ada niat buat temuin gue sama Papa."

"Niat lo tuh justru mau BUNUH PAPAAAAA!!!!!"

"JANGAN PIKIR GUE GAK DENGER APA YANG LO BICARAIN TADI PAGI, YA MARVIN!"

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang