2.6 || 5 Love Languages ||

8.1K 421 68
                                    

WKWKWWKWKWKW LAGI SEMANGAT BANGET NI GUEEEE!!

GUYS, JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAAA. gue cuma minta itu

okai let's gooooooo!


SEDARI kejadian kemarin sampai hari ini, Marvin dan Arlita mogok bicara satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEDARI kejadian kemarin sampai hari ini, Marvin dan Arlita mogok bicara satu sama lain. Mereka sama-sama marah, dan sama-sama mengunci mulutnya. Sampai-sampai semalam Marvin tidur di kamar Tsamarra. Ngambek ceritanya.

Arlita sih, bodoamat. Toh dia juga masih kesal kepada Marvin karena kejadian kemarin.

Rules number 1: Cewek tidak pernah salah.

Rules number 2: Kalau cewek salah, balik lagi ke nomor 1.

Itu prinsip Arlita.

Arlita sedang mempersiapkan Tsamarra untuk berangkat sekolah. Ingin sekali Arlita bertanya tentang apa saja yang mereka lakukan kemarin, tapi rasa gengsinya menutupi rasa penasarannya. Tsamarra juga tidak memberitahu atau memberikan sedikit clue kepadanya. Dia sudah pro ke Marvin ya?

"Mom,"

"Iya sayang?" Respon Arlita segera.

"Tidur sama Papa enak ya? Semalam Tsamarra tidur sama Papa tuh rasanya nyamaaaannn banget!"

Arlita menghelakan napasnya panjang. Tsamarra malah menceritakan tentang hal itu. Kalau itu mah Arlita juga tahu, emang nyaman sih. Makanya Arlita ketagihan tidur dengan Marvin saat itu.

"Emangnya kalau tidur sama Mommy, Tsamarra gak nyaman?" Arlita balik bertanya. Sepertinya Tsamarra sudah benar-benar Pro kepada Marvin.

"Bukan Mooommy! Nyaman juga, tapi rasanya tuh beda aja, tidur sama Mommy, sama tidur sama Papa. Tsamarra dipeluk. Tsamarra ngerasa Papa tu sayaaaaanggg banget sama Tsamarra.."

Arlita bahagia, dia benar-benar merasa bahagia karena Tsamarra pun merasakan kasih sayang yang Marvin berikan untuknya. Bagi Arlita, kebahagiaan Tsamarra adalah kebahagiaannya juga.

"Bukannya itu yang Tsamarra mau? Punya Papa yang sayaaanggg banget sama Tsamarra, kan?"

"Iya Mommy, Tsamarra beruntung ya Mommy punya Papa kayak Papa?"

Anak itu menghelakan napasnya panjang. "Tsamarra sedih kemarin, Mommy gak peduliin Tsamarra pas lagi sama Om Def. Makanya Tsamarra telepon Papa. Maaf ya Mommy, karena Tsamarra, Mommy sama Papa jadi marahan.."

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang