2.3 || You're all I want ||

8.9K 457 94
                                    

WEEEEEE AKU SENENG BANGET DEH KALIAN PADA SUKA SAMA CERITAA INII AAAAAAAAAA😍😍😍

sumpa si, aku juga suka sama Marvin😍cerita Marvin maksudnya ehehehe!

sebelum baca, janji dulu kalian harus vote sama komen ya? janji? iya kak, aku janji. oke deh ahahahaha

enjoy guys!


MARVIN sedang mengancingkan lengan kemeja biru mudanya sambil menatap ke arah jendela ruang kamarnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARVIN sedang mengancingkan lengan kemeja biru mudanya sambil menatap ke arah jendela ruang kamarnya itu. Hari ini Marvin akan kembali beraktivitas seperti biasa. Bekerja, meneruskan perusahaan peninggalan keluarganya.

Gaya-gaya CEO muda- Marvin memakai jas dengan warna yang lebih gelap, warna biru navy setelah memakai dasinya. Andai saja dirinya bisa mengambil cuti lagi, sayangnya tidak bisa karena sudah seminggu Marvin libur dan bersama Arlita.

Arlita menghampiri Marvin dengan segelas orange juice ditangannya. Rambutnya dicepol ala messy bun. Dengan pakaian yang masih seperti semalam, lingerie warna pink salem yang sangat cocok di kulit putihnya. Bagaimana Marvin tidak tergila-gila dengan wanita seperti Arlita?

"Lo mau ngapain?" tanya Arlita basa-basi. Arlita berdiri berlawanan dengan Marvin.

"Kerja lah. Calon istri sama anak gua kan demen belanja," jawab Marvin sambil mengancingkan jas biru navy-nya.

Arlita terkekeh sekilas. Kurang lebih 1 minggu lagi dia akan menjadi istri Marvin. Rasanya dia tidak percaya. Marvin selama seminggu ini juga sudah tidak lagi bersikap kasar kepadanya, mungkin itu karena Arlita-nya juga yang tidak cari masalah kali ya?

"Bagus deh, kalau lo sadar. Jadi lo harus bekerja keras, ya Vin buat calon istri dan anak lo ini yang gila belanja," balas Arlita.

Marvin melingkarkan tangannya di pinggang ramping Arlita. Laki-laki itu mencium bibir Arlita sekilas.

"Nanti ada orang kepercayaan gua yang kesini, buat anter lo buat cobain makanan catering sama fitting baju. Gua ada meeting jam 10, jadi palingan nanti gua susul lo ke butiknya langsung, gak apa-apa kan sayang?"

Arlita masih menatap Marvin. "Siapa orangnya?"

"Ada, sekretaris pribadi gua," jawab laki-laki itu.

Marvin melepaskan tangannya yang memeluk Arlita. Dia beralih mengambil handphonenya yang berada diatas nakas.

"Lo jangan macam-macam. Karena gua tau setiap pergerakan lo lewat sini, Ta," ungkapnya sambil menggoyang-goyangkan handphonenya.

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang