2.0 || I love it, I hate it ||

9K 437 50
                                    

cerita Marvin Arlita seruu gasi weeee? komen dong yang banyakkkkkk cobaaaa

kalau kalian komen yang banyak, hari ini aku up terusss, ntah double up atau triple up. gimanaa gesss? 😨😨

enjoy ya!

MARVIN membanting pintu mobilnya dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARVIN membanting pintu mobilnya dengan kasar. Dia berjalan cepat masuk ke dalam sebuah rumah. Di dalam sana sudah ada seorang wanita yang menunggunya.

"Kamu kemana aja sih, Vin?!" tanya wanita itu ketika mendapati Marvin yang berjalan ke arahnya.

"Ada urusan," jawabnya singkat.

Wanita itu berdiri, Marvin berhadapan dengannya.

"Fitting bajunya besok aja. Kalau gua gak sibuk. Kalau sibuk, ya lo fitting baju sendiri juga bisa kan?" ucap Marvin kepada wanita itu.

"Vin, semua persiapannya udah 70%, kamu gak akan berubah pikiran kan?"

Marvin menghelakan napasnya. "Gak usah khawatir. Yang penting nanti gua ijab qabul nyebut nama lo, Lau," jawabnya dengan santai.

"Kamu gak lupa kan? Papa yang bikin kamu gak jadi di penjara?" ucap wanita itu bicara kepada Marvin.

"Bukan cuma Papa loh Vin yang berkorban buat kamu, tapi aku juga udah merelakan semuanya buat kamu. Kita udah pernah tidur bareng Vin. Kamu gak lupa semuanya kan?"

Marvin mengeraskan rahangnya. Muak dengan semua kalimat itu. Sudah sering dia dengar dari mulut wanita ini.

"Lo yang goda gua. Gua ingetin kalau lo lupa," jawab Marvin dengan santainya.

"Ya tapi kan aku ngelakuin semua itu, biar kamu sama aku terus," balasnya tak mau kalah.

"Dimana-mana, kucing kalau dikasih ikan ya dimakan lah," sahut Marvin.

"Vin! Kamu harus nikahin aku! Keperawanan aku udah kamu ambil, Marvin!" sentak wanita itu memaksa. Dia menggenggam pergelangan tangan Marvin dengan kedua tangannya, sangat erat. Tak ingin melepaskan Marvin.

Marvin melepaskan genggaman itu dengan kasar. "Gua lagi gak mau debat masalah yang sama 'sama lo," tegas Marvin pada akhirnya.

"Gua lagi ada urusan beberapa hari ini. Gua kesini buat kasih tau lo, jangan cari gua sebelum gua yang temuin lo," peringat Marvin kepada wanita itu. 

"Vin!" Wanita itu mencekal tangan Marvin ketika laki-laki itu baru saja melangkah.

Marvin kembali membalikkan badannya. "Kalau lo nekat cari gua, kita batal nikah," ancamnya. Marvin si pengancam, tak ada yang bisa dia lakukan selain mengancam.

"Urusan kamu lebih penting dari aku?" tanyanya.

Marvin tersenyum simpul. "Jelas," jawabnya.

Sangat singkat, padat, dan sangat jelas.

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang