3.0 || Aren't You? ||

3.6K 280 65
                                    

halooo, aku kembaliiiii ehehehehe

siapa kangen marvin?

okeii, jangan lupa vote sama komennya yaaaa

HAPPY READING

[[ MARVIN: What You Do? || REPUBLISH ]]

      RAHANGNYA mengeras sambil menatap jalanan yang ia laju. Marvin fokus mengendarai kendaraannya dengan Arlita yang berada di sampingnya, dan Tsamarra yang berada dibagian jok belakang mobil.

      Setelah mendapatkan kabar dari Radef bahwa laki-laki itu telah menemukan Papa Arlita, wanita itu langsung mengajak Marvin untuk mengantarkannya ke Bandung, menemui sang Papa yang telah lama tak bersamanya itu. Marvin tanpa berpikir panjang, ia langsung setuju dan membatalkan semua rencananya di hari ini.

      Jangan dikira jika Marvin merasa biasa saja. Hatinya tak tenang, jantungnya pun berdegup kencang kala Arlita mengatakan kalau Radef telah menemukan pria paruh baya itu. Marvin sudah menyembunyikan pria itu dengan rapat, mengapa masih bisa ada yang menemukannya?

      Apakah ada mata-mata disekitarnya?

      "Gue gak nyangka banget deh, Papa udah ketemu. Setelah sekian lama gue gak ngeliat dia, akhirnya hari ini gue ketemu juga sama Papa."

      "Mama pasti senang banget, deh!" Wanita itu tampak bersemangat. Senyumannya terus terpancar di wajahnya.

      "Tsamarra, are you happy to meet your grandpa? For the first time?" Tanya Arlita berbalik, menghadap anaknya yang duduk di kursi belakang kendaraan roda empat itu.

      Tentu saja Tsamarra mengangguk dengan gembira. "Sure, Mommy!"

      "Tsamarra senang bangeeettt! Akhirnya Tsamarra bisa ketemu sama Grandpaaa! Selama ini Mommy cuma kasih unjuk Tsamarra lewat foto aja."

      "Papa juga senang, kan???" Tsamarra maju ke depan. Menatap wajah Marvin dari samping posisinya.

      "Happy dong. Masa ketemu sana Grandpa-nya anak Papa, Papa gak senang?"

      Arlita tersenyum, merasakan kebahagiaannya kini sudah lengkap. Arlita merasa bersama Marvin, semua masalahnya perlahan berkurang. Satu persatu telah selesai.

      "Sudah sampaiii!" Seru Marvin.

      "Biar gua aja yang gendong Tsamarra." Ucap Marvin sambil menggenggam telapak tangan Arlita.

      Arlita mengangguk, lalu ia turun dari mobil dan lebih dulu berjalan masuk ke dalam rumah Mamanya.

      Sementara Marvin, setelah turun dari mobil, laki-laki itu beralih menurunkan Tsamarra dengan menggendongnya. Setelah itu barulah Marvin berjalan menyusul Arlita.

      "Paaaa.. Ar kangen banget sama Papaa.. Papa selama ini kemana aja? Kenapa Papa tinggalin kami?"

      Air mata Arlita berlinang dalam pelukan hangat bersama Hardian, Papa kandungnya. Arlita dengan sigap langsung memeluk Hardian kala mereka bertemu.

      Arlita melepaskan pelukkannya. "Gimana keadaan Papa selama ini? Are you okay?"

      "Maafin Papa, Ar.. Karena Papa kalian semua jadi menanggung akibat nya.."

MARVIN: What you do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang