Bocah kecil yang berjenis kelamin perempuan itu masih terus berjalan sembari menggotong kontener yang berisi donat. Ia tidak berani pulang karena baru dapat uang sedikit. Apalagi donatnya masih banyak, tidak ada yang mau membeli. Padahal hari sudah malam, ia belum makan juga. Tetapi ia masih terus mencoba menawarkan donatnya sama orang-orang yang lewat. Siapa tahu ada yang mau membeli. Akan tetapi hasilnya sama, mereka tidak mau membelinya. Bocah kecil itu adalah Fabby Distya Pramudia, berusia 4 tahun. Ia tinggal bersama Pamannya dan Neneknya. Dari bayi Neneknya lah yang merawat dan membesarkan Febby. Ayah dan Ibunya entah kemana? Tidak ada yang tau keberadaan kedua orang tuanya Febby. Bahkan Ami dan Linkin pun tidak tau.
Ami Triningsih adalah Neneknya Febby, dan Likin Pramudia putra pertama Ami. Kakaknya Ayah Febby.
Ayahnya Febby dulu telah menghamili kekasihnya. Lalu, kekasihnya meminta bertanggung jawab. Ayah Febby menikahinya, tapi cuma nikah siri, hanya nikah agama. Setelah mereka menikah, rumah tangganya tidak ada kehangatan sama sekali, selalu ada pertengkaran. Ayah Febby berselingkuh, sering mabuk-mabukkan. Begitupun Ibunya Febby tidak mau kalah, selalu bergonta ganti pria lain. Jarang pulang juga, padahal sedang hamil. Jika pulang dalam keadaan mabuk.
Sampai hari di mana Febby lahir. Ibunya tidak mau menyusui, tidak mau merawatnya. Begitupun Ayahnya tidak peduli. Keduanya meninggalkan bayi yang tak berdosa di rumah sakit. Ayah Febby hanya memberi alamat dan nomer telpon sama perawat yang mengurus putrinya.
Perawat yang bernama Neneng ke ruang dokter untuk memberikan nomer telpon dan alamat rumah dari Ayah Febby. Lantas Dokter kandungan yang bernama Nova segera menghubungi keluarga Ayah Febby. Karena Febby lahir tidak normal. Tidak normal di karenakan Febby lahir dalam keadaan tidak sehat. Baru lahir Febby sudah memiliki penyakit, tadi setelah di bersihkan hidung Febby ngeluarin sedikit darah. Dengan cepat dokter langsung mengetes darahnya. Setelah labnya keluar, Febby memiliki penyakit kangker otak. Itu adalah perbuatan Ibunya Febby.
Yunis Saswi dulu saat hamil tidak di jaga, tidak memakan, makanan yang sehat, tidak minum vitamin dengan teratur, tidur pun tidak cukup. Di tambah Yunis dulu sering minum yang beralkohol dan sering merokok. Orang hamil sangat di larang meminum beralkohol sama merokok, beginilah jadinya Febby lahir tidak sehat.
Hari kedua Yunis pergi ninggalin rumah sakit, kepergian Yunis tidak ada yang tau. Setelah mengetahui istrinya pergi, Ayah Febby ikut pergi dan meninggalkan not kecil di nakas dekat brangkar. Kedua Orang tuanya pergi, sama-sama tidak peduli dengan putrinya yang baru lahir. Asik dengan dunianya sendiri, sungguh tega dan kejam. Terbuat dari apa hati mereka?
Waktu itu Ami Neneknya Febby pingsan setelah mendengar penjelasan dari dokter Nova. Apa lagi Ami memiliki penyakit darah tinggi.
Jadi sampai sekarang Febby belum pernah bertemu dengan kedua orang tuanya. Sampai usianya menginjak 4 tahun Febby belum pernah melihat batang hidung Ayah dan Ibunya. Jika ia bertanya sama Nenek dan Pamannya bilang mereka sedang bekerja. Pamannya tidak mau Febby sedih dan banyak pikiran karena penyakitnya. Paman dan Neneknya sangat menyayangi Febby kecuali Bibinya istri dari Pamannya. Ia sangat membenci Febby karena penyakitan.
Jam sudah menunujkkan pukul sepuluh malam Febby masih di trotoar berusaha menawarkan donatnya kesana-kemari. Sampai ia lelah haus dan lapar, ia istirahat sebentar duduk di depan ruko.
Merasa sudah cukup beristirahat Febby beranjak ingin melanjutkan menjual donatnya. Namun, hujan tiba-tiba turun, Febby kembali kedepan ruko, ia berteduh menunggu hujan reda. Sudah satu jam hujan tidak berenti, malahan semakin deras. Ia lupa membawa payung dan jaket. Febby menggigil kedingan, ia memeluk kedua lututnya. Melihat kesana-kemari, sepi tidak ada orang, hanya dirinya yang duduk sendirian di depan ruko.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MY SON // Season02
Romance🔞 WARNING 🔞 Reyent Bintang Nugroho Digantara yang biasa di panggil Reyent. Bocah kecil yang lucu, gemasin dan pintar kini sudah beranjak dewasa. Tidak terasa waktu begitu cepat. Baru kemaren serasa merayakan ulang tahun yang ke 2 tahun. Kini usian...