PART 30

720 88 1
                                    

Huwek. huwek. huwek

Di pagi hari setelah membangunkan Reyent. Stella tiba-tiba di serang mual. Kepalanya terasa pusing dan berat. Badannya lemas berkeringat. Rey segera beranjak dari ranjang saat mendengar Stella muntah-muntah di dalam kamar mandi. Menghampiri dan memijit leher belakangnya. Stella ingin berdiri tapi badannya semakin lemas, kepalanya pusing berkunang-kunang. Stella hampir jatuh ke lantai jika tidak ada Rey menangkap tubuhnya yang lemas. Ya, Stella pingsan. Lantas Rey menggendongnya dan di baringkan ke ranjang.

"Sayang!"

Panggil Rey panik sembari menepuk-nepuk pipinya. Tapi Stella tidak bergeming. Rey mengambil ponselnya di atas nakas, dia menghubungi dokter memintanya datang kerumah untuk memeriksa Stella. Setelah menghubungi dokter, Rey memakai kaos polonya dan memakaikan piama tidur Stella. Sebelumnya Stella hanya mengenakan lingerie berbahan tipis. Lalu, Rey meminta Lia untuk mengurus Reyent dan mengantarnya ke sekolah bersama Alano. Beruntung Reyent tidak rewel. Dia menurut. Tidak lama pun dokternya datang segera memeriksa Stella.

"Bagaimana keadaan istri saya dokter? Kenapa istri saya tiba-tiba muntah dan pingsan?"

"Istri Anda tidak apa-apa Tuan Rey. Ini wajar untuk seorang hamil muda. Istri Anda mengalami morningsick."

"Apa? Hamil? Morningsick?"

"Iya Tuan Rey. Istri Anda sedang hamil."

"Apa? Jadi istri saya bisa hamil lagi?" Tanya Rey sembari tersenyum. Ada kegembiraan di hatinya mendengar istrinya hamil lagi.

"Iya Tuan ini mukjizat dari Tuhan. Istri Anda di ijinkan hamil lagi. Usianya saat ini sudah sepuluh minggu," tutur dokter. "Saya akan memberi resep obat vitamin kusus Ibu hamil."

"Terima kasih dokter."

Setelah kepergian dokter, Rey menghubungi Pio untuk menebus vitamin ke apotik. Kemudian Rey mengirim pesan ke family group. Memberi tahu bahwa Stella hamil. Rey meminta Nancy Ibunya membuat syukuran untuk kehamilan Stella. Rey juga memberi tahu mertuanya. Ia merasa bahagia pagi ini. Rasanya seperti mimpi mendengar kabar istrinya telah hamil. Rey naik keranjang membangunkan Stella yang belum sadar

"Sayang, sayang bangun. Ada kabar gembira sayang." Kata Rey sembari menepuk pipi Stella.

Stella menggeliat, kelopak matanya mulai terbuka. Kepalanya masih terasa pusing dan mual.

"Hai, akhirnya kamu bangun sayang."

"Pusing Rey mual," rengek Stella. Wajahnya masih terlihat pucat.

"Ini minum air hangat dulu," titah Rey menyodorkan segelas air hangat yang dia ambil dari dapur. Pun Stella meneguknya. "Sayang tahu tidak di sini, di dalam perut mu ini ada malaikat kecil kita hadir kembali." Ucap Rey sembari mengelus perut rata Stella.

Stella menatap Rey, lalu melihat tangan Rey yang mengelus perutnya. Ia mencerna ucapan Rey.

"Maksud mu aku hamil?"

Rey mengangguk dan tersenyum.

"Aku bisa hamil lagi Rey?" Girangnya sembari tersenyum haru. Tangannya mengelus perutnya. Kedua matanya berkaca-kaca. Begipun Rey ikut menitiskan air mata.

Rey memeluk Stella, mencium keningnya. Mereka menangis terharu. Akhirnya atas keikhlasan dan ketabahannya Tuhan memberi kesempatan untuk hamil kembali. Rey mempererat pelukannya.

"Terima kasih Tuhan. Engkau telah menghadirkan malaikat kecil kami kembali. Aku berjanji akan selalu menjaganya." Ucap Rey sembari mencium kening Stella berulang kali. Lalu melumat bibirnya.

"Reyent akan punya adek!" Gumam Stella.

"Iya sayang Reyent akan punya adek, dia akan menjadi seorang Kakak yang hebat."

HE'S MY SON // Season02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang