PART 35

371 26 2
                                    

Dimana kau berada?
Ayah, Ibu yang tercinta 
Sekian lama ku tunggu kabarmu
Ayah, Ibu dimana dirimu?

Bertahun-tahun telah berlalu
Aku selalu menunggumu
Dan sampai kini kalian belum kembali
Ayah, Ibu aku selalu menanti

Sejak kecil aku tak pernah tahu
Seperti apa raut wajahmu
Seperti apa sosok dirimu oh Ayah dan Ibu

Aku Rindu ingin sekali bertemu
Aku Rindu ingin memeluk tubuhmu
Cepat pulang kami semua menunggumu Ayah dan Ibu

Hari-hari berganti tiada kabar yang kau beri
Kami di sini selalu berdoa semoga Ayah, Ibu baik-baik saja.

Sudah seminggu ini Febby bekerja jadi penyiar radio FM. Ia selalu menceritakan tentang kisah dirinya saat masa kecil. Kisahnya di jadikan puisi. Febby selalu menulis puisi di buku dearinya jika ia sedang sedih. Ia menulis tentang orang tuanya yang entah berada dimana?

Hari ini Febby membaca puisi yang berjudul; pulanglah Ayah dan Ibu.

Banyak orang yang menyukai puisinya. Ada juga sampai menangis jika mendengar Febby membacakan puisinya. Kata mereka puisinya sangat sedih. Sampai menusuk hati. Hanya dua jam saja Febby bekerja di penyiar radio setiap pagi dan malam jam sepuluh. Karena ia membagi waktu. Kini saatnya ia ke kampus. Sampai di kampus terlihat rame dan bersorak gembira. Febby mengabaikannya. Ia tidak tau mereka semua sedang menonton Akmal yang ingin menyatakan perasaannya pada Della anak baru.

Febby berjalan menyusuri lorong menuju kelasnya. Kakinya berhenti melangkah ketika mendengar salah satu mahasiswi berkata;

Wow, Akmal gila baru kenal seminggu sudah berani menyatakan cintanya. Keren gentlemen banget sih.

Febby terabaikan.

Romantis banget. Pake bunga segala.

Bentar lagi melamar.

Yuk lihat sana yuk.

Mereka berlari takut ketinggalan kabar berita.

Seketika air mata Febby mengalir di pipinya. Dadanya sesak. Sakit. Tubuhnya lemas. Tidak mau di lihat banyak orang, Febby berlari ke taman duduk di bangko yang sepi. Ia menangis sesenggukan sembari memukul dadanya yang sesak. Febby terus menangis.

"Febby ternyata kamu disini." Terdengar suara Akmal yang menghampiri Febby. Ada Della di sebelahnya. "Aku dari tadi nyariin kamu. Febby kenapa menangis? Siapa yang nyakiti kamu?"

"Kak Akmal. Nggak ada. Nggak apa-apa. Hanya ingat penyakit Luka." Lirih Febby sembari mengusap air matanya.

Kak Akmal lah Yang nyakiti Febby.

Gumam Febby dalam hati.

"Febby Aku ingin memberi kabar baru. Aku sama Della sudah jadian hari ini. Kita sekarang pacaran." Heboh Akmal sembari nunjukin tangan mereka yang saling menggenggam.

Nyeri sampai ketulang sumsum. Tapi api itu tidak pernah padam. Semakin nyeri.

Febby menahan air matanya biar tidak jatuh di pipinya. Ia terpaksa tersenyum pura-pura ikut bahagia mendengar kabar baik di pagi hari ini. Febby memeluk Akmal.

HE'S MY SON // Season02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang