PART 14

1.1K 108 11
                                    

Changi Airport, Singapore 16:45PM

Sesuai janjinya, Rey mengajak liburan istri dan putranya ke negeri Singapore. Rey juga mengajak Darmi dan Ruslan. Kedua adeknya juga ikut, Refly dan Relly. Siang ini pukul 16:45PM mereka baru tiba di Changi Airport Singapore. Waktu Singapore hanya berbeda satu jam saja dengan waktu Indonesia.

Sebelum menuju hotel, mereka masuk ke Jewel terlebih dulu. Melihat air terjun atau mengambil gambar di dalam Jewel.

Bandara Jewel Changi Singapura adalah rumah bagi air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia. Setelah mengantongi penghargaan 'Bandara Terbaik Dunia' selama 7 tahun berturut-turut. Bandara ini sekarang menawarkan air terjun dalam ruangan setinggi 40 meter.

Bandara Jewel Changi, pengembangan serba guna oleh arsitek Moshie Safdie. Termasuk taman, hotel, fasilitas penerbangan, pusat perbelanjaan, dan air terjun dalam ruangan setinggi 40 meter, yang terbesar di dunia.


Jewel Changi Airport.

Tempat ini sering di kunjungi banyak orang. Tourism,  Indian,  maupun orang Malay. Lokasinya nyaman sejuk dan yang pastinya aman bagi semua pengunjung. Stella sangat mengaguminya. Ia mengeluarkan ponsel dari tasnya. Lalu, mengambil gambar atau video. Saat ia sedang selfi tiba-tiba Rey memeluk dari belakang.

Terkejut. Stella memukul lengan Rey pelan, "Rey kamu ngagetin!"

Rey tersenyum. "Sorry baby."

Stella melihat Reyent yang berlarian memutari air terjun. Di tambah Reyent suka mainan air. Lia sampai kualahan mengejarnya. Takut terpeleset nanti. Reyent meminta di ambil gambarnya di dekat air terjun. Lia pun memotretnya bersama Darmi dan Ruslan. Juga Relly dan Refly.

"Lihat putra kita bahagianya dia. Jangan sampai tawa itu menjadi kesedihan. Aku mau dia tertawa ceria terus. Itu lah gunanya orang tua untuk membahagiakan putranya." Ucap Stella. Ia ikut bahagia, jika melihat putranya bahagia.

"Kita akan selalu membahagiakan putra kita." Balas Rey sembari menatap putranya yang berlarian mengejar Refly.

Stella mengangguk,  tapi kenapa firasat ku mengatakan senyum dan tawa Reyent itu akan lenyap? Kata Stella dalam hati.

Merasa sudah puas menikmati indahnya di Jewel. Rey mengajak menuju ke hotel. Sebelumnya Rey meminta tolong sama petugas bandara untuk memesankan dua Grab. Kini mereka menunggu di area tempat penjemputan. Grab pun datang, Pio, Relly, Refly, satu mobil dengan Ruslan dan Darmi. Lia, satu mobil dengan Stella dan Rey. Karena dia menjaga Reyent. Kini mereka munuju hotel.

"Mimi milk-milk." Rengek Reyent minta di buatin susu dalam dotnya.

"Mba Lia buatin Milk-milk Mba," titah Stella. Lantas Lia membuatkannya dan di berikan sama Reyent.

Reyent pun meminumnya sampai dotnya kosong, dan pada akhirnya Reyent terlelap di pangkuan Stella. Kedua kakinya di lurusin di pangkuan Rey. Kepalanya di pangkuan Stella.

"Wah Reyent calon bos beneran ini!" Kata Rey sembari tersenyum. Stella mengusap rambutnya yang menutupi keningnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mobil yang mengantar Rey, Stella dan yang lainnya sudah sampai di hotel Marina Bay Sands. Satpam hotel membukakan pintu mobilnya. Di sambut petugas hotel dengan senyuman ramahnya.

"Welcome to the Marina bay sands hotel Mr & Mrs." Kata petugas hotel. Rey maupun Stella balas tersenyum. "Your son so cute." Ucap petugas hotel melihat Reyent yang tidur memeluk boneka kucingnya. Reyent memang sangat lucu menggemaskan. Bahkan baru sampai hotel saja sudah ada yang menyukainya.

HE'S MY SON // Season02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang