PART 32

560 68 2
                                    

"MIMI. MIMI."

Teriak Reyent memanggil Stella ketika baru masuk dalam rumah sembari membopong Reybrila yang menangis histeris.

Ya, tadi saat Reybrila main di taman menaiki skateboard. Alano bodyguard Reyent seperti melihat Reybrila sedang menangis ketakutan. Reyent segera meminta menghentikan mobilnya. Ia keluar lari menghampiri Reybrila yang berteriak ketakutan. Reybrila hampir saja tertabrak mobil jika Leah tidak menghentikan skateboard-nya dengan kayu. Reybrila jatuh tersungkur keaspal. Lutut sama sikunya terluka, bibirnya ngeluarin darah. Reybrila menangis, menjerit memanggil Pipi-Miminya.

"Rere."

"Brother Sakit. Sakit Brother. Perih." Jerit Reybrila di tengah tangisnya.

"Astaga Baby girl! O'om Alano bantuin." Alano segera membukakan pintu mobilnya untuk Reyent. "Rere kuat seperti Brother tidak apa-apa okay!"

"Mimi. Mimi. Pipi"

"Mimi di rumah, kita pulang."

Stella yang mendengar teriakan Reyent dan tangisan Reybrila shok. Reyent terus berteriak memanggil Miminya.

"Iya. Iya ada apa? ada apa? Kenapa adeknya ya Tuhan. My baby girl." Teriak Stella. Ia terduduk lemas melihat bibir sama lutut putrinya berdarah. Ini pertama kalinya Reybrila terluka parah seperti ini. Setahu Stella putrinya tadi sedang menonton BTS live di iPadnya. Tapi kenapa kok bisa jatuh seperti ini?

Biasanya juga jika ingin bermain ke taman atau kerumah Leah pasti ia ijin sama Stella.

"MIMI SAKIT. MIMI SAKIT. PERIH MIMI BIBIR RERE PERIH."

"Iya nak. iya sini Mimi obatin. Brother cepat telephone Pipi suruh pulang."

"Tapi Pipi sibuk Mimi."

"Telephone saja bilang Rere jatuh." Titah Stella sedikit menekan.

Menurut. Reyent segera menghubungi Reyneis. Memberitahu bahwa Rere Jatuh. Reyent juga mengirim video Reybrila yang menangis. Lantas Rey menyuruhnya kedokter terlebih dahulu. Ia akan menyusulnya setelah berpamitan dengan kliennya.

"Mimi kata Pipi kedokter sekarang nanti Pipi nyusul." Kata Reyent setelah mengakhiri panggilan dengan Ayahnya. "Sini Rere biar Reyent yang gendong." Kini Reybrila beralih kegendongan Reyent.

Alano mengurus Leah. Tadi sempat jatuh dan terluka. Tapi tidak begitu parah lukanya. Jika di perhatikan Leah sangat ketakutan. Ya, takut di marahi oleh orang tuanya karena dirinya sudah membuat Reybrila jatuh dan terluka.

Di rumah sakit Reybrila yang di pangkuan Stella menjerit kencang ketika dokter sedang membersihkan lukanya dengan alkohol agar tidak infeksi. Stella ikut menangis tidak tega melihat putrinya kesakitan.

"Tahan ya baby. Biar tidak infeksi. Baby girl putri Mimi-Pipi hebat. Putri yang kuat, hem!" Kata Stella terisak sembari menciumi tangan Reybrila.

"PERIH MIMI. PERIH. TOLONG MIMI. OM DOKTER UDAH PERIH."

"Tahan sebentar ya!"

"Dokter apa tidak ada cara lain selain di beri alkohol? Putri saya kesakitan," kata Rey yang baru datang.

"Maaf  Tuan. Saya memberi alkohol hanya untuk membersihkan kotoran agar tidak infeksi."

"Lakukan yang terbaik dokter. Jika perlu lakukan USG. Saya tidak mau terjadi sesuatu dengan kedua lutut dan siku putri saya."

"Akan saya lakukan Tuan."

Kini luka Reybrila sudah di obati, bibirnya yang sedikit sobek akibat terkena giginya. Sikunya dan kedua lutunya. Sesuai permintaan Rey, dokter melakukan USG lutut Reybrila. Hasilnya luka lututnya tidak begitu serious hanya luka biasa. Reybrila tertidur akibat kelelahan menangis sedari tadi.

HE'S MY SON // Season02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang