17 Privacy

2.4K 269 10
                                    

Seminggu berlalu setelah lisa Kembali dari rumah sakit. Semua orang di mansion menjalani hari harinya dengan normal terkecuali putri bungsu keluarga kim itu. Lisa melewati satu minggu itu dengan lebih sering merasakan sakit pada tubuhnya, entah kenapa setelah mengetahui penyebab bagaimana keadaan tubuhnya kini sakitnya itu lebih sering muncul satu minggu ini.

Seperti saat ini, sakit kepalanya tiba tiba saja muncul saat 4 saudara itu telah merencanakan jika hari ini mereka akan pergi hangout Bersama tetapi sesaat mereka akan pergi sakit kepala lisa semakin tak tertahan mengharuskan lisa mencari alasan untuk pergi dari hadapan ketiga kakaknya.

"unnie sebentar aku harus pergi kekamar mandi" Langkah jisoo, jennie dan chaeyong terhenti Ketika lisa mengatakannya. Ketiganya melihat kearah adik bungsunya itu yang tengah mengusap usap perutnya.

"hmm arraso. Kami menunggumu dibawah."

Lisa mengangguk dan segera berbalik menuju kamar mandi yang berada didalam kamarnya. Tiga putri tertua keluarga kim itu pula beranjak menuruni tangga dan menunggu lisa diruang tamu mansion itu.

Lisa menutup dan mengunci pintu kamar mandi lalu setelahnya tubuhnya bersender padapintu yang tertutup itu.

"akh" rintihan itu akhirnya bisa lisa keluarkan setelah merasakan sakit pada kepalanya cukup lama. Tangannya terangkat meremas surai coklatnya itu dan tubuhnya mulai luruh hingga terduduk dengan lutut yang menumpu wajahnya.

Wajah gadis berponi itu sudah memerah akibat nafasnya yang tertahan menahan sakitnya yang semakin menjadi, bahkan sampai urat pada lehernya itu timbul. Sungguh ini menyiksanya, rasa sakit seperti ini dan Ketika bagian tubuhnya yang tidak dapat bergerak sungguh membuat lisa tersiksa.

Lisa mulai mengatur nafasnya Ketika sakitnya mulai mereda. Ketukan pintu membuat lisa bergegas berdiri dan berjalan menuju wastafel.

"Lisa kau tak apa?" suara chaeyong terdengar khawatir. Mungkin karena lisa sudah cukup lama berada didalam sehingga chaeyong memutuskan untukmenyusulnya kekamar.

"eoh unnie, aku tak apa. Mungkin karena aku meminum susu terlalu banyak."

Tak terdengar lagi jawaban dari chaeyong lisa segera menatap wajahnya pada cermin didepannya. Ia menghela nafas kasar lalu melangkahkan kakinya untuk keluardari sana setelah memastikan semua terlihat baik baik saja.

Lisa membuka pintu kamar mandi dan ia melihat disana chaeyong tengah berdiri membelakanginya. Lisa menghampiri saudara kembarnya itu.

"apa aku terlalu lama sampai kau menyusulku kesini?" lisa bertanya sembari kakinya terus melangkah mendekati chaeyong.

Langkah lisa terhenti dengan jarak satu meter saat matanya melihat laci meja belajar dihadapan chaeyong terbuka, tatapannya beralih pada kembarannya itu yang mulai berbalik menatapnya.

"Ige mwoya?" lisa menatap kearah chaeyong yang tengah menatap amplop dengan logo rumah sakit ditangannya.

"chaeyong-ah kita sudah sepakat untuk tidak saling membuka laci satu sama lain. Kau melanggar privasi yang sudah kita buat." Chaeyong menatap lisa yang mulai Kembali berjalan mendekat dengan bibir mencebik sebal, sungguh itu selalu membuat chaeyong gemas saat melihatnya tetapi tidak untuk sekarang.

"lisa ige mwoya?" lisa tersentak dan menghentikan langkahnya seketika saat suara chaeyong terdengar meninggi.

Lisa menatap kembarannya itu yang kini sedang menatapnya juga. Tatapan terkejut lisa seketika berubah menjadi tatapan datar yang ia perlihatkan pada chaeyong saat ini. Kakinya Kembali melangkah hingga kini mereka saling berhadapan. Lisa merampas kasar amplop itu dari tangan chaeyong dan Kembali memasukannya kedalam laci meja belajar yang berada di belakang tubuh chaeyong. Lisa menatap chaeyong kembali setelah ia menutup lacinya.

MY OLDER SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang