29 He Died

2.4K 240 2
                                    

Sejak pertemuannya dengan bambam dirumah sakit beberapa waktu lalu, chaeyong tak pernah lagi bertemu dengan pria itu bahkan dikampus sekalipun, lebih tepatnya chaeyong menghidari semua teman teman lisa di kampus. Bukan karena apapun hanya saja ketidak hadiran lisa yang terhitung sudah 2 minggu ini pasti memberikan pertanyaan pada mereka terutama bambam dan jungkook.

Keadaan lisa memburuk, bahkan hari ini chaeyong merengek untuk tidak ingin pergi kekampus dengan alasan ingin menemani adiknya. Gadis berponi itu baru saja menyelesaikan kemoterapi nya yang kedua. Tau akan bagaimana efeknya chaeyong bahkan sampai menangis didepan yoona untuk mengizinkannya tetap berada dirumah sakit, tetapi hal itu tidak terjadi karena entah dari manq lisa mengetahuinya saat chaeyong menemui lisa, gadis itu menyuruhnya pergi atau ia mengancam akan marah pada kakak kembarannya itu.

Sedari awal tiba dikampus chaeyong tak tenang, ia begitu gusar membuat miyeon yang bersamanya pun bertanya tanya.

"Wae geure? Kau terlihat gusar sedari pagi. Sesuatu terjadi?" Chaeyong tersadar, ia alihkan pandangannya pada teman dihadapannya itu.

"Aniya gwencana." Walau chaeyong dengan yakin mengatakannya tetapi miyeon tetap merasakan asa sesuatu yang mengganggu fikiran putri ketiga kim siwon itu.

Miyeon memperhatikan chaeyong dengan seksama, bahkan makanan yang gadis itu pesan hanya ia aduk tanpa berniat memakannya, tentu saja hal itu bukan chaeyong sekali. Semua temannya dan juga teman lisa tau jika chaeyong adalah salah seorang yang tidak bisa menolak makanan, melihat hal dihadapannya sekarang tentu bisa miyeon tebak jika chaeyong tidak baik baik saja.

Merasa perlu, diam diam miyeon mengirim pesan pada chanyeol untuk datang ke caffetaria kampus dimana chaeyong dan miyeon berada sekarang.

Tak lama pria tinggi itu tiba menatap miyeon bertanya dan hanya di balas gelengan oleh miyeon. Miyeon beranja dari duduknya ia beniat pergi dari sana, dengan harapan jika chanyeol bisa menenangkan chaeyong.

"Eodiya?" Chaeyong bertanya ketika menyadari jika miyeon sudaj berdiri.

"Aku ada janji dengan bora seam. Chanyeol sunbae aku titip chaeyong padamu" miyeon melangkah pergi dengan melambaikan tangannya pada chayeong.

Seperginya miyeon chanyeol mendudukan dirinya di tempat sebelumnya miyeon duduk.

"Mengapa makananmu hanya kau mainkan seperti itu?" Chaeyong meletakan sendok yang sedari tadi ia pegang, menyenderkan duduknya dan menghela nafas.

"Molla" chanyeol menatap chaeyong sebentar sebelum ia menarik makan chaeyong untuk lebih dekat dengannya.

Chanyeol memasukan sesendok makanan itu kedalam mulutnya tanpa terganggu dengan chaeyong yang menatapnya.

"Ini enak, kenapa kau tak memakannya?" Chaeyong melihat ke arah kekasihnya yang tengah mulai menyantap makanan miliknya.

"Oppa" panggilan sari chaeyong hanya mendapat jawaban berupa gumaman dari chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya pada gadis blonde itu.

"Aniya taeso" chanyeol menghentikan kegiatan makannya, ia meletakan meletakan sendok dan garpu yang ia gunakan sebelumnya.

"Wae geure?" Chaeyong yang semula menundukan kepalanya, ia menatap chanyeol.

"N-ne?" Tanya chaeyong yang belum mengerti maksud kekasihnya itu.

"Wae geureniyago? ...Chaeyong-ah entah kau sadar atau tidak, akhir akhir ini kau selalu mengabaikan pesanku. Kau...selalu banyak diam saat bersamaku. Wae?" Chanyeol melihat chayeong yang kembali menundukan kepalanya.

MY OLDER SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang