23 Effect

2.3K 264 14
                                    

Keadaan kamar rawatputri bungsuv keluarga kim itu kini tengah diserang dengan panik pasalnya setelah lisa tertidur cukup lama dengan nyaman tiba tiba gadis berponi itu terbangun dan memuntahkan cairah hijau dari mulutnya.

Menjadi satu satunya orang yang berada dekat di samping lisa, yoona bahkan terkena muntahan putrinya itu. Ia terkejut dan reflek menekan tombol darurat di samping tempat tidur putrinya itu.

Siwon dan ketiga putri tertuanya segera menghampiri yoona dan lisa setelah melihat lisa yang muntah. Berbeda dengan jisoo yang mengusap usap punggung sang adik, chaeyong dan jennie hanya diam mematung melihat bagaimana efek dari kemoterapi yang adiknya itu lakukan membuatnya tersiksa.

Yoona menjadikan baju yang siwon bawa semalam sebagai penampung untuk muntahan lisa. Tanpa rasa jijik sedikitpun siwon dan yoona, keduanya berusaha untuk tidak membiarkan muntahan lisa terkena pakaian putrinya itu.

Melihat lisa yang tak berhenti memuntahkan cairan dari mulutnya itu membuat semua tidak bisa menahan tangisnya. Walau tak terisak tetapi air mata itu sudah tak bisa tertahan lagi.

"Eooma.. hweek ul..hweek jima." Yoona menghapus kasar air matanya dan menggeleng.

"Aniya eomma tidak menangis" yoona membersihkan mulut dan dagu lisa yang terkena muntahannya sendiri.

Jessica datang dengan berlari masuk ke ruang rawat keponakannya itu. Melihat bagaimana gadis berponi itu tengah merasakan mual dari efek kemo yang dilakukan.

"Jessi-ya apa lisa baik baik saja?"

"Ini efek dari kemo unnie. Aku sudah mengatakannya pada kalian bukan? maka dari itu aku mengatakan jangan meninggalkannnya sendiri." Jessica membiarkan yoona beserta jisoo mengurus lisa dengan di bantu siwon yang membereskan kain yang tercecer muntahan lisa.

Perhatiannya teralih pada chaeyong dan jennie yang hanya diam berdiri melihat ke arah lisa. Jessica menghampiri keduanya, berdiri dihadapannya lalu meraih kedua lengan gadis kim itu.

Jessica menarik keduanya kembali menuju sofa. Ia menengokan kepalanya melihat yoona siwon dan jisoo yang mengurus lisa lalu kembali pada kedua gadis didepannya itu yang terdiam dengan tatapan kosong.

"Jennie-ya chaeyong-ah." Jessica menyentuh tangan mereka yang berada di atas paha masing masing dan membuat keduanya menatap jessica.

"Imo apa lisa akan terus seperti itu ketika menjalani kemoterapi?" Jessica terdiam setelah mendengar perkataan chaeyong.

Sejujurnya ia tidak bisa mengatakan hal yang baik jika membahas tentang efek dari pengobatan yang lisa lakukan. Bahkan bisa saja terjadi yang lebih parah dari ini.

"Hmm. Maka dari itu kalian harus bersikap kuat. Jangan hanya terdiam seperti tadi jika lisa kembali merasakan hal seperti ini arraso? Bisa saja lisa mengalaminya saat sedang hanya bersama kalian." Jennie menatap sendu ke arah jessica.

Jessica melepaskan genggaman tangan pada keduanya, lalu berdiri beranjak menuju lisa. Ia melihat lisa yang sudah terlihat sangat lemas. Bahkan gadis berponi itu memejamkan matanya untuk membuat dirinya merasa lebih baik.

"Unnie biarkan lisa makan setelah ia merasa lebih baik. Jika ia menolak paksakan saja walau hanya sedikit agar perutnya tidak kosong." Yoona hanya mengangguk mengerti.

Merasa keadaannya sudah lebih tenang jessica memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

"Eomma pulanglah dulu bersama appa, aku jennie dan chaeyong yang akan menjaga lisa." Jisoo memperhatikan penampilan kedua orang tuanya itu yang sudah sangat berantakan.

MY OLDER SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang