008 - Sleep

3.1K 329 5
                                    

Chaeyong berjalan dengan lesu, ia baru saja kembali dari kampus. Rapat selesai ketika pukul 7 tadi, lisa menelponnya untuk segera pulang tapi ia melewatkannya. Baru saja ia membuka pintu mansion ia sudah mendengar suara tawa dari kedua kakaknya.

“haha jinjja unnie?” suara jennie yang begitu terdengar hingga pintu utama mansion membuat chaeyong penasaran. Ia melangkahkan kakinya menuju asal suara yanh berada di ruang tengah.

“jinjja bahkan aku berusaha untuk menahan tawaku saat melihatnya, yak aku tak tau bagaimana reaksinya jika tadi kau yang menemuinya.” Chaeyong sampai diruang tengah, ia melihat ketiga saudarinya disana.

Jisoo dan jennie yang terlibat percakapan dan lisa yang terbaring dengan kepalanya diatas paha jisoo dan kakinya di atas paha jennie dengan earphone di telinganya.

“apa yang sedang kalian bicarakan? Bahkan tawa kalian terdengar sampai pintu utama.” Chaeyong melangkah kakinya mendekat pada mereka, lebih tepatnya pada lisa yang tidak menyadari kedatangannya.

Chaeyong mendekat, ia melepas earphone yang terpasang di telinga adiknya itu. Terlihat lisa yang ingin marah karena merasa terganggu urung saat ia melihat chaeyong.

Lisa merubah posisinya menjadi duduk berada di tengah diantara jennie dan jisoo.

“mengapa malah asik dengan earphone mu, saat jisoo dan jennie unnie terlihat sangat seru mengobrol hmm? Apa yang kalian bicarakan unnie?” chaeyong mendudukan dirinya di bawah sofa yang sedang diduduki ke tiga saudarinya.

“mereka membicarakan jungkook. Jisoo unnie menjahilinya dengan memasang foker face saat jungkook mengantarku pulang tadi. Reaksi jungkook yang takut pada jisoo unnie yang membuat mereka tertawa.” Lisa menggeser duduknya lebih rapat dengan jennie lalu menarik tangan chaeyong untuk duduk di sampingnya.

“yak unnie mengapa kau malakukannya?” chaeyong memukul pelan paha jisoo saat ia sudah duduk di sofa.

“ku kira ia kekasih lisa. Tapi chaeyong-ah apa dia benar benar bukan kekasihnya.” Mendengar itu lisa menghela nafas malas.

“aku sudah mengatakan jika jungkook bukan kekasihku.” Lisa melipat kedua tanggannya di depan dada.

Chaeyong terkekeh melihatnya, ia tau saat ini kedua unnienya sudah membuat lisa kesal. Chaeyong menakup wajah lisa dan terkekeh.

“kau kesal?” lisa menatap chaeyong dengan menunjukan wajah kesalnya.

Chaeyong menurunkan tanganya dari wajah lisa. Lalu menepuk nepuk pelan puncak kepala adiknya itu.

“jungkook memang bukan kekasih lisa.” Rose mengatakannua setelah iya kembali bersandar pada kepala sofa dengan lisa bersender di pundaknya.

“jinjja? Kupikir mereka hanya mengelak”.

Mereka terdiam cukup lama setelah itu. Tak ada pembicaraan lain yang mereka bahas. Chaeyong berdiri dari duduknya. Lisa menatap bertanya pada chaeyong.

“aku akan ke kamar, aku baru saja pulang jadi aku arus mandi.”

Jennie berdiri dari duduknya “mandilah dengan air hangat. Apa kau sudah makan malam?”

Chaeyong memperlihatkan ekpresi lesu pada jennie lalu menggeleng.

“belum, aku lapar sekarang.” Jennie tersenyum gemas

“pergilah mandi lebih dulu, setelah itu turun. Aku dan jisoo unnie akan membuatkan mu sesuatu.” merasa namanya dipanggil jisoo melihat ke arah jennie lalu mengangguk.

Chaeyong meninggalkan mereka. Jennie melihat jisoo yang mulai berdiri, lalu keduanya melihat adik bungsunya yang masih duduk di sofa.

“kau akan tetap disini atau ikut kami kedapur?” lisa tidak menanggapi ucapan jennie. Ia malah melihat kearah lain.

MY OLDER SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang