HYUNGGU POV
Aku tiba di basement apartment Jungwoo. Aku sudah mengirim pesan pada Jungwoo kalau aku sudah ada di basement apartmentnya. "Halo?" "1030? Lantai berapa?" "Iya iya gue naik ni" "Iyaa 1030 lantai 10 langsung masuk gausah ngetok" "Oke sip". Sambungan teleponku dengan Woo sudah diputus. Aku segera naik ke lantai 10 tentunya dengan lift."1030... Ini beneran ga diketok? Ah udah lah trobos aja orang disuruh sama yang punya rumah" batinku. Aku membuka pintu dan masuk ke dalam unit apartment Woo. "WOO! WOO INI HYUNGGU!" teriakku. "MASUK GGU! GUE DI DAPUR" sahut Jungwoo.
Setelah bersapa dengan Jungwoo aku bergegas untuk mandi karena jika tidak kita bisa terlambat. Untungnya aku selalu menyiapkan pakaian di dalam mobil untuk jaga-jaga.
Tak perlu waktu lama aku selesai mandi. Aku mendengar suara Woo sedang berbicara dengan seseorang entah siapa. 'Mungkin dia sedang menelepon?' batinku. Aku keluar dari kamar mandi dengan perlahan, khawatir akan mengganggu Woo yang sedang telepon. Namun, aku tidak sengaja mendengar percakapannya.
"Iya! Aku sudah bertemu dengan mereka! Mereka terlihat mengenalku namun aku yakin Hyunggu bisa mengatasinya" Aku? ada apa denganku? "Otopsi? Dia terlalu fokus dengan Hoetaek yang sakit" Apa? Bagaimana bisa Woo tau nama asli Hui? "Iya tenanglah! Aku handal meskipun pertama kali" Aku memutuskan untuk keluar dan muncul di depan wajahnya. "Eh? Maaf, ku tutup ya! aku harus berangkat kerja. Ya! Nanti ku telepon lagi" ucap Woo dan menutup telepon itu "Siapa, Woo?" tanyaku "Temanku" jawabnya. Aku memilih bungkam dan pura-pura tidak mendengar percakapan mereka.
Kami bersiap-siap dan berangkat menuju kantor. Sejujurnya aku tidak ingin mencurigai Woo tetapi mendengar percakapannya tadi aku menjadi curiga. "Ggu! Hari ini kita balik ke tkp kan?" tanya Woo "Iya.. kita masih harus melihat rekaman CCTV yang kemarin tidak jadi dilihat" jawabku "Ok!" sahutnya.
09.37
Kami sudah berada di jalan yang kami kunjungi kemarin. Setelah bertanya-tanya dimana pos security, kami berhasil bertemu dengan penjaga lingkungan jalan ini. Beruntung ia mengizinkan kami untuk mengecek CCTV tapi tentu saja setelah aku menunjukkan identitas kepolisianku. "Pak, bisa tolong cek tanggal 27 November?" 27 November adalah hari tepat dimana aku memulai permainan itu bersama teman-temanku. Naasnya, Changgu ditemukan termutilasi pada tanggal 28 November."Ini rekamannya" ucap bapak itu sambil memutar rekaman CCTV. Ia mempercepat rekaman itu arena tidak ada apapun yang terjadi hingga pukul 00.16. Sesuatu terjadi. Aku melihat Changgu berjalan dengan tenang hingga sebuah mobil berhenti disampingnya. Aku melihatnya, mereka membekap Changgu dan memasukkannya ke dalam mobil. Setelahnya, mereka membuang sesuatu yang berdarah-darah. Apa mungkin...? "Woo? Changgu.. Chan.. Changgu.. D-dia.. Ga Mati? D-d-dia.. Di.. Culik? Aku tidak mengerti ada apa ini Woo" ucapku sambil melangkah mundur. Aku benar-benar tidak percaya. Ini berarti kemungkinan Changgu masih hidup.
Aku terlalu kaget dengan apa yang ku lihat. Aku pergi berlari keluar tanpa sadar hingga menabrak seseorang. "AISH!" ku rasa itu suara orang yang tak sengaja aku tabrak. "Maaf.. Maafkan aku" jawabku sambil membungkukkan badan. Tapi, aku menyadari sesuatu setelahnya. Suara yang familiar.. seperti suara... Jinho. Aku melihatnya lagi sepintas, tidak terlalu tinggi. Benar-benar mirip dengan Jinho. Aku mendengar suara Woo yang memanggil namaku namun aku memilih untuk mengikuti orang yang ada di depanku atau bisa ku sebut seseorang yang mirip dengan Jinho.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MURDER CASE 2 : UNDETECTED CASE
FanfictionThe Murder Case Game belum berakhir. Mereka masih mengincar nyawa. Karena permainan sesungguhnya baru dimulai. Selesaikan kasusnya atau mati?