"Ada apa Ggu? kenapa kau terlihat panik begitu?" tanya Sanghoon pada Hyunggu "Katakan padaku dengan jujur, Changgu meninggal karena apa?" tanya Hyunggu to the point pada Sanghoon "M-maksudmu? Bukankah kau sudah tau kalau dia meninggal termutilasi?" tanya Sanghoon kembali "Tolong jujur padaku sebelum Yuto kembali" ucap Hyunggu "Kau membawa berkasnya kan? kenapa tidak kau baca saja? Kau ini kenapa?" tanya Sanghoon "Tidak ada waktu, cepat katakan" desak Hyunggu "L-luka pukul, wajah rusak, bekas rantai dibagian lengan dan kaki, dan termutilasi. Hanya itu bukan?" ujar Sanghoon dengan terbata-bata "Jung sialan!bagaimana bisa dia memalsukan hasil otopsi pada media" kata Hyunggu "Maksudmu?" tanya Sanghoon "Kepala detektif Jung, dia mengungkapkan pada media hanya bagian luka pukul dikepala. Dia benar-benar menutup hal semacam ini. Benar-benar sialan kau Jung" ucap Hyunggu "Tenang,Ggu. Kepolisian melakukan ini untuk menjaga ketentraman. Kepolisian memang tidak mengungkap semua hasil otopsi untuk kepentingan bersama seperti keamanan dan ketentraman masyarakat dan lain-lain. Kepolisian menghindari adanya tindakan serupa jika hasil otopsi diberitakan seluruhnya dan yang paling pahit bahwa sang pembunuh tau kalau bukti-bukti sudah ditemukan dan dia bisa melarikan diri" ujar Sanghoon "Kau gila? ini terlihat seperti seorang yang disiksa lalu dimutilasi bukan temanku yang ditemukan termutilasi" ucap Hyunggu.
Mereka menghentikan perdebatan saat Yuto tiba-tiba masuk ke ruangan. Entah mengapa Hyunggu tiba-tiba senyap dan langsung izin keluar setelah melihat Yuto. "Ggu! Mau kemana?" teriak Yuto sebelum Hyunggu benar-benar pergi dari ruangan itu "Ada beberapa hal yang harusku urus dan aku juga harus ke tkp hari ini" Jawab Hyunggu "Oh.. Fighting!" teriak Yuto pada Hyunggu. Hyunggu yang terburu-buru hanya mengangguk dan tersenyum mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MURDER CASE 2 : UNDETECTED CASE
FanfictionThe Murder Case Game belum berakhir. Mereka masih mengincar nyawa. Karena permainan sesungguhnya baru dimulai. Selesaikan kasusnya atau mati?