HYUNGGU POV
"HENTIKAN! HENTIKAN INI! FINE! AKU BERGABUNG DENGAN KELOMPOK INI!" aku harap keputusanku ini benar. "STOP!" dia berteriak "Jadi.. Kau berubah pikiran? HAHAHA! BAGUS! SELAMAT DATANG, KANG HYUNGGU!" sedikit lagi.. "Kalian! Pergi! Biarkan kami diruangan ini. Ah, biarkan tawanan itu disini" ayo, kau bisa Hyunggu. Dia menekuk lutut dihadapanku. "Jadi? Kau benar akan bergabung dengan kami? Tidak ku sangka aku berhasil mendapat aset sepertimu" akhirnya, tali ini terlepas. *BUGH* Beruntung skill bela diriku masih melekat. Aku berhasil menonjok tepat dihidungnya bahkan hingga topengnya terbelah. Dia terjatuh.Aku segera membuka tali ikatan kaki-ku. Beruntung aku memakai gelang yang sangat dibenci Hui karena tergantung taring yang cukup panjang dan tajam disana. Hui membenci gelang ini karena selalu melukai tangannya saat menggandeng tanganku.
Aku bangkit dari kursi dan kembali menendangnya. Tunggu, dia.. Kepala Detektif Jung? Sialan. Aku segera pergi ke arah Yanan untuk melepaskan ikatannya sebelum Jung itu berhasil bangkit. Aku memberi satu pisau lipat yang ada disaku celanaku kepada Yanan. Untung saja aku mempersiapkan 2 pisau lipat sebelum pergi ke sini.
"Kang Hyunggu, kau benar-benar menipuku. Sialan! Tapi, aku tidak bodoh. Disini ada CCTV dan sebentar lagi para penjaga akan datang. Dan kau akan mendapatkan hukuman dariku, Hyunggu" dia mengucapkan semua itu dengan nada yang menyebalkan. Dia mencoba menahan amarahnya. "Tidak perlu menunggu. Aku akan menghajarmu dan pergi dari sini, Jung!" ucapku sambil menendang perut Jung sialan itu.
Jung sialan, kenapa dia terus menghambat aku dan Yanan untuk pergi dari sini. Kami masih berusaha lari dari ruangan ini namun Jung itu selalu menghalangi kami. "ARGH! CUKUP!" akk! akkk! "HEI! KAU! KALAU KAU PERGI DARI SINI AKU AKAN MENEMBAK KEPALA TEMANMU INI" aku masih berusaha melepas sekapan tangannya di tubuhku. "NAN! PERGI! CEPET CARI BANTUAN DAN TOLONG YANG LAIN!" arghh lepaskan aku Jung!
Pergi dari sini, nan. Jangan pedulikan aku. Kau harus menolong teman-teman yang lain. Aku meminta kepadamu, kali ini saja. Kau hanya perlu membuka pintu yang ada dibelakangmu itu dan berlari keluar tempat ini untuk mencari pertolongan. Pergi, nan! pergi!
"Kau masih berani pergi? Aku akan benar-benar menembak kepala temanmu ini, Yanan!" mulut pistol itu sudah menempel di kepalaku. Aku lebih baik mati daripada harus mengorbankan teman-temanku, jadi ku mohon. Pergi dari sini, Yanan!
Yanan, dia bergerak ke arah kanan secara perlahan. Apa yang akan dia lakukan? HAH? GELAP?! Aku tidak bisa melihat apa-apa. Aku mendengar suara dobrakan pintu yang sangat keras. Apa anak buah Jung ini sudah datang? Sialan! Tunggu, seseorang menarik tanganku.
Lampu kembali menyala, Jung, dia sudah berada dibawah 2 orang polisi. Shinwon, dia datang membawa bantuan. "Ayo kita keluar dari sini!" Shinwon menarik tanganku dan Yanan. Tunggu, "YANG LAIN? TEMAN-TEMAN YANG LAIN MASIH DI DALAM! M-MEREKA D-DI TAHAN, DI SEKAP DIRUANGAN LAINN! AKU HARUS MENOLONGNYA!" Shinwon mencoba menenangkanku. "Ggu, mereka aman. Polisi udah bebasin mereka. Ayo, keluar dari sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MURDER CASE 2 : UNDETECTED CASE
FanfictionThe Murder Case Game belum berakhir. Mereka masih mengincar nyawa. Karena permainan sesungguhnya baru dimulai. Selesaikan kasusnya atau mati?