36

64 12 4
                                    

TW⚠️ ADEGAN SADIS DAN BERDARAH⚠️

JUNGWOO POV
Flashback
Kami berhasil menangkap target. Aku tidak menyangka, tiga orang bisa mengalahkan 10 orang. YW dan JJ benar-benar hebat.

"HJ, kami berhasil menangkap target" ucap YW lewat sebuah walkie talkie "Bagus.. Buat dia menjerit. SH ingin mendengarnya" ucap HJ. "Bicara! BICARA! SH INGIN MENDENGARMU MENJERIT!" teriak YW. "JW, kau bisa bantu?" tanya JJ yang sedang menyetir "Bisa, bantu apa?" tanyaku "Ambil ini" ucap JJ sambil menyodorkan sebuah pisau "Lalu?" "Sayat telapak tangannya" ucap JJ. "APA? SAYAT?" aku tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Bahkan saat menjaga tawanan, aku tidak berani menyentuhnya disaat penjaga lain sudah memukulinya hingga babak belur. "CEPAT!" teriak YW sambil menyodorkan telapak tangan tawanan kami.

Aku tidak berani. Tanganku bergetar. Maaf, tapi aku harus melakukannya. "AARRGHHH!" teriakan itu terdengar disayatan pertama. "HAHAHA BAGUS! Lagi! Lagiii!!" suara SH terdengar dari walkie talkie. "Kau dengar itu, JW!" ucap YW. Aku melakukannya lagi. Dan lagi. Teriakan itu terus terdengar seraya aku menyayat tangannya dengan pisau ini. "Cukup! cukup! kita lanjutkan disini saja!" aku spontan melempar pisau itu. "Bagus JW! SH puas! Tapi tolong kembalikan pisauku" ucap JJ sambil meminta pisau itu. Aku memberi pisau itu yang masih penuh dengan bekas darah.

Kami tiba disebuah pabrik tua yang entah dimana. Aku buta arah dan peta. JJ dan YW membawa orang itu masuk ke dalam. Benar, SH dan HJ sudah menunggu disana. "Mana JW? HAHA LUAR BIASA! KAU BANYAK BELAJAR DARI DUA ORANG ITU RUPANYA! HEY JJ! YW! ASUH DIA DENGAN BAIK!" teriak SH pada kami bertiga.

Aku berhenti dan terdiam. JJ dan YW sedang mengikat orang itu, tapi kenapa dibagian kaki? Oh.. OH SHIT!. "Jadi tuan.. siapa namamu? ah iya benar tuan Lee. Kapan kau akan melunasi hutangmu? Kulihat bisnis senjatamu berjalan sangat lancar. Uang pasti mengalir didompetmu tapi kenapa tidak bayar hutang pada kami?" ucap SH sambil memainkan kepalanya yang terbalik itu. "Hey, HJ! Berapa banyak hutang dia?" teriak SH "500 Juta won" jawab HJ. "Kau harus bayar 500 juta won itu, tuan Lee." ucap SH sambil menyayat bagian wajah dari tuan Lee.

Aku tidak sanggup. Dadaku sesak. Aku tidak bisa melihat ini. Aku memutuskan untuk berlari keluar pabrik tua ini. "Hey.. Jungwoo.. Kau kenapa?" Ah.. JJ mengejarku ternyata. "Tidak.. Aku tidak bisa melihat itu" jawabku "Tidak apa. Aku juga tidak terbiasa sepertimu. Kau bisa tenangkan diri disini" ucap JJ.

YW datang dan menyodorkanku minum. "Ini! Tenangkan dirimu" ucap YW padaku. Aku meneguk minuman itu. "Maaf tadi aku memaksamu melakukan hal itu" JJ? Dia meminta maaf? Aku pikir dia sama seperti SH yang tidak tau ampun. "Aku Jojin, Kang Jojin. Ini Kim Yowon. Itulah kenapa nama samaran kami JJ dan YW" ucap JJ. "Maaf aku tadi berteriak padamu" ucap YW. Aku bangkit dan tersenyum, "Tidak apa. Aku hanya tidak terbiasa dengan semua hal ini. Masih terlalu baru untukku meskipun katanya aku sudah bergabung di kelompok ini lebih dari 2 tahun" ucapku.

Kami berbincang cukup dekat, bahkan mereka memintaku untuk memanggil mereka dengan panggilan 'hyung' saat tidak bertugas. Kami berhenti berbincang saat HJ menghampiri kami dan meminta kami masuk. Yowon hyung berjalan lebih dulu bersama HJ diikuti aku dan Jojin hyung yang berdampingan. "Kau.. jangan terlalu percaya dengan HJ. Tidak perlu tau kenapa cukup dengar dan percaya padaku" ucap Jojin hyung dengan berbisik. Aku hanya menjawab dengan anggukan singkat

Aku melihat banyak darah dan... tubuh tuan Lee yang sudah tidak bernyawa."Bersihkan itu semua! Aku dan HJ harus pergi ke pertemuan lain. Jangan sampai ada yang tersisa" ucap SH. Yowon hyung dan Jojin hyung mengangguk dan segera membereskan semuanya. Aku jujur ingin membantu tapi aku tidak bisa.
Flashback off

THE MURDER CASE 2 : UNDETECTED CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang