17

60 12 5
                                    

"Bagaimana? Apa kau mendapat sesuatu, Ggu?" tanya Woo "Tidak. Ayo kita lanjut ke TKP" jawab Hyunggu "Ah.. oke aku akan mengambil jaketku dulu" ujar Woo pada Hyunggu.

Jam tangan Hyunggu menunjukkan pukul 10 pagi. Mereka tiba di tkp pertama. Tempat mayat Yeo Changgu ditemukan. Sebuah jalan sepi ditengah kota. Ini jalan menuju rumah Changgu. Hyunggu betul-betul hafal dengan jalan ini dan tak disangka temannya ditemukan berakhir mengenaskan dijalan ini. "Jadi, disini temanmu ditemukan?" tanya Woo "Iya, disini. Ini jalan menuju rumahnya. Aku sangat familiar dengan jalan ini. Jalan ini menyimpan banyak cerita" jawab Hyunggu sambil menahan air matanya karena mengingat kenangan-kenangan bersama Changgu di jalan itu. "Aku turut berduka. Ibuku pernah berkata bahwa seseorang yang dekat denganmu tidak akan pernah meninggalkanmu bahkan saat ia meninggal. Ia akan selalu bersamamu, Changgu masih ada menemanimu, Ggu" ucap Woo "Haha..  Apa yang kau katakan itu sama dengan yang dikatakan temanku Wooseok saat nenekku meninggal dulu. Terima kasih, kau membuatku sedikit tegar. Kalau begitu mari kita mulai" ucap Hyunggu.

Mereka mulai menyisiri jalan itu. Hyunggu juga menjelaskan seperti apa keadaan pada saat itu. "Kalau seperti itu... tidak mungkin polisi dan detektif melewatkan satupun barang bukti. Sudah terlihat mereka menyisir rapih tkp" ucap Woo "Seperti dugaanku. Kalau begitu, kita harus mulai mewawancarai orang-orang sekitar dan mengecek rekaman cctv itu" Ucap Hyunggu sambil menunjuk cctv yang menempel pada sebuah tiang.

11.45
"Permisi, kami dari detektif kepolisian. Bisa kami mengajukan beberapa pertanyaan untuk anda?" tanya Woo pada seorang pemilik toko "Pertanyaan? Tentang apa? Aku sedang sibuk" jawab wanita itu "Tentang pembunuhan yang terjadi di jalan sebelah 3 bulan lalu" sahut Hyunggu. "Aku tidak ada hubungannya dengan pembunuhan itu" ucap wanita itu "Anda yakin tidak melihat apa-apa sebelum kejadian?" tanya Woo kembali "Bukankah aku sudah pernah bilang? Aku hanya menjual sapu tangan padanya" jawab wanita itu agak kasar "Sapu tangan? Bisa anda jelaskan lebih detail?" tanya Woo kembali. Disisi lain, Hyunggu sedang sibuk memperhatikan setiap sudut toko sampai sebuah telepon masuk. "Argh! Kalian benar-benar menggangguku. Berapa kali aku harus memberi keterangan? Aku hanya menjual sapu tangan pada seorang pria bermasker hitam saat ia keluar aku tidak mendengar apa-apa sampai sebuah mobil hitam melesat di depan tokoku dan keesokan harinya jalanan itu sudah ramai" jelas wanita itu dengan cepat dan nada menyebalkan "Mobil hitam? Apa kau ingat-" "APA? LU GAK BERCANDAKAN? IYA IYA GUE KESANA SEKARANG" teriak Hyunggu secara tiba-tiba dan memotong ucapan Woo. "Jungwoo, kita harus pergi sekarang" ucap Hyunggu tergesa-gesa "Pergi? Kemana? Ada apa?" tanya Woo "Temanku, arghh cepatt temanku sekarat" ucap Hyunggu dan bergegas lari ke arah mobil mereka. "A-ah! Tunggu aku!" ucap Jungwoo. Jungwoo membungkuk dengan terburu-buru pada pemilik toko itu sebagai ucapan terima kasih dan segera melesat menyusul Hyunggu.

THE MURDER CASE 2 : UNDETECTED CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang