ALVCLAR-Prolog

1.2K 68 0
                                    

Salam toleransi 6 agama.

.

.

.

Cerita ini dalam tahap on going dan revisi, karena banyak kesalahan dan ada beberapa kekeliruan, jadinya sambil ku revisi.

.

.

.

Happy reading.

.

.

.

Seorang anak kecil laki-laki sekitar berumur enam tahun sedang menyebrang jalan, untuk mengambil bolanya yang sudah menggelinding bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang anak kecil laki-laki sekitar berumur enam tahun sedang menyebrang jalan, untuk mengambil bolanya yang sudah menggelinding bebas.

"Awas!" teriak seorang anak kecil perempuan yang melihat anak kecil laki-laki itu yang sedikit lagi ditabrak mobil.

Clarissa kecil langsung menarik Alvaro kecil ke pinggir jalan. Alvaro kecil mengerjap-ngerjapkan matanya, berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi. Kemudian ia menoleh ke samping.

"M-makasih, Peri Kecil," ucap Alvaro masih sedikit terkejut. Ia tidak tahu nama gadis kecil yang menolongnya, sehingga memanggil gadis kecil itu 'Peri Kecil'.

Clarissa kecil sedikit terkejut dengan nama yang diberi Alvaaro kecil untuk dirinya. "Sama-sama. Lain kali kalau nyebrang hati-hati."

"Bang Al," panggil Gibran, adik Alvaro yang baru datang bersama Reyna, Mama dari Alvaro dan Gibran dengan raut muka khawatir.

Alvaro kecil dan Clarissa kecil langsung menoleh ke sumber suara.

"Kamu kenapa, Al?" tanya Reyna dengan nada khawatir.

"Tadi, Al mau ditabrak mobil, Mah, tapi untung ada peri kecil," jelas Alvaro kecil.

Reyna menoleh ke arah Clarissa kecil dan tersenyum hangat. "Makasih ya."

"Sama-sama, Tante."

"Ma, lutut bang Al luka, terus tangan Kakak itu luka juga," ucap Gibran menunjuk luka keduanya secara bergantian.

"Isa," panggil Raka, abang Clarissa yang baru datang.

Alvaro, Clarissa, Reyna, dan Gibran kompak menoleh kesumber suara.

"Kamu kema—" ucapan Raka terpotong karena melihat luka di tangan Clarissa. "Tangan kamu kenapa?" tanya Raka khawatir.

Clarissa kecil melirik sekilas luka yang ada di tangannya. "Jatuh tadi, Bang."

"Luka kamu mau sekalian Tante obatin, sayang?" tanya Reyna.

"Nggak usah, Tante," tolak Clarissa.

Clarissa menoleh ke arah Raka. "Bang, Mami sama Papi di mana?"

"Di taman."

"Ayo kita susul mereka," ajak Clarissa.

Raka mengangguk.

Clarissa kembali menoleh ke arah Reyna. "Tante, kita pergi duluan," pamit Clarissa.

"Iya. Hati-hati ya. Makasih sudah nolongin Alvaro."

Clarissa mengangguk dan tersenyum hangat.

Clarissa dan Raka melangkah pergi.

"Peri kecil," panggil Alvaro. Clarissa dan Raka langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan.

"Ini buat kamu." Alvaro menyodorkan gantungan kunci berbentuk bintang kepada Clarissa.

"Buat aku?" Clarissa menunjuk dirinya sendiri.

Alvaro mengangguk semangat. "Kalau misalkan suatu saat kita ketemu lagi, jadinya aku bisa ngenalin kamu lewat gantungan kunci itu. Oh iya, aku punya gantungan kunci kayak gitu, ada 2," jelas Alvaro.

Clarissa menerima gantungan kunci itu. "Makasih."

"Sama-sama. Jaga baik-baik gantungan kuncinya."

"Pasti."

"Oh iya, nama aku Clarissa," kata Clarissa memberi tahu.

"Tapi aku maunya manggil kamu Peri Kecil."

Clarissa terkekeh. "Iya, terserah kamu aja."

Gadis kecil itu menggandeng tangan Raka. "Aku pergi dulu. Dadah." Clarissa melambaikan tangannya.

"Hati-hati." Alvaro membalas lambaian tangan Clarissa.

Raka dan Clarissa kembali melangkah pergi. Peri kecil itu tetap melambaikan tangannya.

 Peri kecil itu tetap melambaikan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue...

DON'T FORGET TO VOTE, COMMENT, SHARE, AND FOLLOW.

Kalimantan Selatan, Indonesia.
500 word.

ALVCLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang