ALVCLAR-4

450 36 0
                                    

Hari ini, di SMA Harapan Bangsa digemparkan dengan undangan pesta ulang tahun Tania yang sudah mereka dapatkan undangannya. Ada yang janjian untuk membeli kado sepulang sekolah, ada yang bingung ingin mengajak siapa untuk ke pesta ulang tahun Tania nanti malam, tetapi tidak untuk Clarissa yang terlihat sangat malas untuk datang ke pesta ulang tahun Tania.

"Lo, datang nggak Clar?" tanya Nadira saat mereka berdua sedang berjalan di koridor.

"Nggak, kayaknya," jawab Clarissa.

"Clarissa datang sama gue," ucap Alvaro yang baru datang bersama para sahabatnya.

"Gu—" ucap Clarissa terpotong.

"Nggak ada penolakan," sela Alvaro langsung beranjak pergi.

"Nad" panggil Samuel.

"Apa?" jawab Nadira.

"Nanti malam bareng gue mau nggak?" tawar Samuel.

Nadira langsung mengangguk semangat "boleh."

"Gue minta nomor telpon, lo. Biar, gampang nyari alamat rumah lo."

Nadira mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, lalu menyebutkan nomor telponnya.

"Yaudah, gue duluan." Samuel langsung beranjak pergi.

"Babay. Babang Gio duluan," ucap Gio melambaikan tangannya. Ia beranjak pergi yang diikuti oleh Angga, Devon, dan Kevin.

Nadira menghadap Clarissa. Menggigit bibir bawahnya. Menahan agar tidak menjerit histeris "Clar, gue nggak mimpi 'kan?" tanya Nadira memastikan.

"Nggak," jawab Clarissa.

"Nggak," jawab Clarissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting Tong

Alvaro memencet bel rumah Clarissa.

Pintu terbuka lebar diiringi dengan munculnya seorang gadis yang masih menggunakan celana jens pendek berpadu dengan baju kaos dan rambut yang terikat cepol.

Alvaro melihat penampilan Clarissa dari atas sampai bawah.

"Lo, mau ke pesta dengan penampilan kayak gini?" tanya Alvaro heran.

"Kan, gue udah bilang kalau gue males."

"Kan, gue bilang nggak ada penolakan."

"Ta—"

"Cepetan ganti baju," suruh Alvaro dingin.

Clarissa menghela napas pasrah, dan segera masuk ke dalam rumah untuk mengganti pakaian.

Setelah menunggu selama beberapa menit, akhirnya Clarissa datang menghampiri Alvaro dengan menggunakan dress untuk ke pesta.

ALVCLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang