Salam toleransi enam agama.
.
.
.
Happy reading.
.
.
.
Saat Clarissa baru memasuki kelasnya, sudah banyak yang melihatnya dengan berbagai tatapan aneh, yang Clarissa yakini mereka sedang membicarakan dirinya.
"Mereka pada kenapa, sih?" tanya Nadira berbisik.
"I don't know." Clarissa mengangkat bahunya acuh.
Clarissa dan Nadira melangkah menuju bangku mereka, saat baru sampai, sudah ada kertas di atas meja Clarissa dengan tulisan 'DASAR PHO'.
"Kayaknya, gue tau kenapa mereka semua ngeliatin lo," tebak Nadira.
"Me too," gumam Clarissa.
Alvaro yang baru berdiri di belakang Clarissa langsung mengambil kertas tersebut.
"Dasar PHO," gumam Alvaro. Ia melirik ke arah Tania.
"Gi, pulpen," pinta Alvaro.
Gio langsung memberikan salah satu pulpen yang berada digengamannya, entah habis merazia dimana sampai dapat pulpen sebanyak itu.
Alvaro langsung mencoret tulisan di kertas itu.
Laki-laki itu berjalan menuju bangku Tania.
BRAK!
Alvaro menaruh kertas tersebut dengan kasar. Ia melemparkan tatapan permusuhan kepada Tania, kemudian beranjak pergi dari bangku Tania.
Tania sedikit terkejut mendengar gebrakan di mejanya.
"Lo, kenapa, sih, Al?" tanya Tania pura-pura tidak mengerti.
Alvaro langsung beranjak pergi tanpa menjawab pertanyaan Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVCLAR
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita ini mengisahkan dua orang remaja yang berbeda jenis, berbeda orang tua, berbeda DNA, dan...berbeda agama. Dua remaja itu bernama Alvaro dan Clarissa. Alvaro Aksa Danendra adalah laki-laki remaja yang sangat suka mengunya...