ALVCLAR-27

72 4 0
                                    

Salam toleransi 6 agama.

.

.

.

Happy reading.

.

.

.

Suara canda tawa anak kecil berbaur menjadi satu di sebuah ballroom hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara canda tawa anak kecil berbaur menjadi satu di sebuah ballroom hotel.

Dekorasi pesta ulang tahun untuk anak-anak terlihat meriah.

Delapan remaja berjalan bersisian memasuki ballroom hotel. Hanya sahabat yang paling dekat Angga saja yang diundang ke acara ini.

Alvaro, Samuel, Gio, Kevin, Angga, dan Devon menggunakan jas formal. Sedangkan, Clarissa, Nadira, dan Gia memakai gaun yang sama.

Alvaro, Clarissa, Samuel, Nadira, Gia, Gio, Kevin, dan Devon berjalan ke arah Aurora yang berdiri bersama Angga.

Gadis kecil yang sedang berulang tahun itu terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna pink pastel yang melekat di tubuh mungilnya.

"Halo, Aurora," sapa Gia.

"Kak Gia!" sambut Aurora riang. Ia memeluk Gia dengan sangat erat.

"Ini kado buat Aurora."

"Makasih, Kak Gia."

Alvaro, Clarissa, Samuel, Nadira, Kevin, Devon, dan Gio saling bergantian menyapa dan memberikan Aurora kado.

Aurora menatap tumpukan kado yang ia letakkan di sebelahnya.

"Abang, bantuin Aulola bawa kadonya," kata Aurora kepada Angga.

"Dih, ogah," tolak Angga.

Kedua mata Aurora langsung berkaca-kaca, saat mendengar penolakan Angga. "Abang—"

"Iya, gue bawain, daripada lo nanges," putus Angga. Ia mulai memindahkan kado-kado Aurora.

Devon mengedarkan netranya, menatap dekorasi birthday party Aurora.

"Waw, acara ulang tahun aja di hotel," takjub Devon.

Kevin menggeplak Devon pelan. "Nggak usah kayak orang susah lo! Lo juga bisa kali bikin acara di sini."

"Yang kaya nyokap bokap gue, bukan gue," protes Devon.

"Serah kau, Malih!" jengah Kevin.

"Boleh duduk nggak, sih? Berdiri mulu daritadi," kata Gio.

"Duduk aja," balas Angga.

"Tumben nanya, biasanya tamu yang mandiri lo," sindir Samuel.

"Lah, iya juga. Ayok duduk. Kaki gue pegel," ajak Gio.

ALVCLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang