Salam toleransi 6 agama.
.
.
.
Happy reading.
.
.
.
Kirain disuruh jaga jarak karena social distancing. Eh, ternyata, karena memang nggak ada rasa."
-AnggaJordanPamungkas-Sudah tiga hari Clarissa tidak masuk sekolah, dikarenakan gadis itu tengah sibuk dengan urusan kantor.
Selama itu juga Alvaro tak pernah menampakkan batang hidungnya di hadapan Clarissa.
Hari ini kelas XI IPA 1 sedang diajar oleh Pak Damar, guru ekonomi.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kelas yang sedang tertutup.
"Permisi," sapa Bu Rina, Wali Kelas XI IPA 1.
"Ada apa, Bu?" tanya Pak Damar.
"Saya mau mengantarkan siswi baru."
Pak Damar menyingkir, memberikan akses jalan yang lebih leluasa untuk Bu Rina.
"Selamat pagi semuanya," sapa Bu Rina.
"Pagi, Bu," jawab siswa-siswi kelas XI IPA 1 kompak.
"Hari ini, kalian kedatangan teman baru." Bu Rina menoleh ke arah siswi yang berdiri di sebelahnya.
"Silahkan perkenalkan diri," titah Bu Rina.
"Hai, semua. Kenalin, nama saya Jesselyn Ivory Lesham. Kalian bisa panggil saya Jesselyn. Saya pindahan dari Bandung," sapa seorang gadis yang sedang menyapu pandang seisi kelas.
"Kayak kenal," gumam Samuel dari bangku Clarissa yang sedang ia tempati.
"Kamu, kenal sama dia?" tanya Nadira.
Samuel sedikit tersentak kaget. "Kayak pernah dengar namanya. Tapi, lupa di mana."
"Silahkan kamu duduk di tempat yang kosong," titah Bu Rina.
"Baik, Bu."
"Saya duluan, Pak," pamit Bu Rina kepada Pak Damar.
Gadis itu berjalan menuju bangku sebelah Alvaro yang kosong. Samuel pindah duduk di sebelah Nadira, dikarenakan Clarissa sedang tidak masuk sekolah. Sebenarnya ada dua bangku yang kosong di kelas itu.
"Jangan duduk di situ," tegur Alvaro dingin, yang terdengar seperti sebuah perintah.
BRAK
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVCLAR
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita ini mengisahkan dua orang remaja yang berbeda jenis, berbeda orang tua, berbeda DNA, dan...berbeda agama. Dua remaja itu bernama Alvaro dan Clarissa. Alvaro Aksa Danendra adalah laki-laki remaja yang sangat suka mengunya...