Salam toleransi 6 agama.
.
.
.
Happy reading.
.
.
.
Clarissa berusaha sekuat tenaga agar tidak pingsan. Sedari tadi wajahnya sudah penuh dengan air mata dan keringat dingin. Wajahnya pun sudah pucat pasi. Dan napasnya tersenggal-senggal.
Clarissa menggedor-gedor pintu gudang dengan kencang. "Tolongin gue," lirih Clarissa.
"Siapapun tolong."
"Please, help me."
"Clarissa, lo di mana." Suara bariton itu berasal dari luar gudang.
Mata Clarissa seketika langsung berbinar, merasa ada harapan untuknya keluar dari gudang yang sangat gelap.
"Alvaro?" pekik Clarissa.
"Clarissa," balas Alvaro dengan teriakan juga.
"Al, gue di dalam gudang."
Alvaro berjalan mendekati pintu gudang.
"Lo sekarang mundur sedikit, Clar," titah Alvaro.
Dengan segera, Clarissa mundur beberapa langkah.
BRAK
Alvaro mendobrak pintu gudang tersebut dengan sekali dobrakan, sehingga pintu gudang itu terbuka lebar.
Setelah pintu gudang terbuka, Clarissa langsung berhambur ke dalam pelukan Alvaro. Pria most wanted itu mengusap-usap punggung dan rambut Clarissa, berusaha menenangkannya. Tetapi, bukannya tenang, malah semakin nangis dengan kencang, gadis yang berada di dalam dekapan Alvaro.
"Now don't be afraid. I have here," bisik Alvaro. Tangan kekar cowok itu masih setia mengusap punggung dan rambut tebal milik Clarissa.
Kurang lebih sepuluh puluh menit, sudah tidak ada suara tangisan Clarissa.
"Clar," panggil Alvaro.
Tidak ada respon apapun dari Clarissa. Hanya untuk sekedar menggeliat pun tidak.
"Clarissa," panggil Alvaro lagi.
"Adena Clarissa." Sekali lagi, Alvaro memanggil nama Clarissa.
"Oh God, lo pingsan Clar." Alvaro langsung membopong tubuh Clarissa menuju lift, untuk menuju UKS yang berada di lantai satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVCLAR
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita ini mengisahkan dua orang remaja yang berbeda jenis, berbeda orang tua, berbeda DNA, dan...berbeda agama. Dua remaja itu bernama Alvaro dan Clarissa. Alvaro Aksa Danendra adalah laki-laki remaja yang sangat suka mengunya...