ALVCLAR-10

266 22 0
                                    

Salam toleransi 6 agama.
.

.

.

Happy reading.

.

.

.

Setelah dua jam pelajaran sejarah, kelas XI IPA 1 ganti pelajaran menjadi pelajaran biologi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dua jam pelajaran sejarah, kelas XI IPA 1 ganti pelajaran menjadi pelajaran biologi.

"Untuk hidup sehat, ada beberapa hal yang harus kita hindari. Sebutkan hal-hal yang harus kita hindari," ucap Pak Jaya, guru biologi.

Kevin mengangkat tangannya ke atas "saya Pak," seru Kevin.

"Ada contoh tambahan?"

"Kan saya belum jawab, Pak," protes Kevin.

Devon langsung menonyor kepala Kevin keras "maksudnya, hal-hal yang harus dihindari itu, elo."

Kevin mengusap-usap dadanya sembari geleng-geleng kepala "sabarkan hamba-Mu ini, Ya Allah."

"Saya tau contohnya, Pak." Gio mengangkat tangannya ke atas dengan tinggi.

"Ya Gio, apa contohnya."

Dengan tanpa merasa bersalahnya, Gio menunjuk ke arah Tania, Vania, dan Laura.

"Maksud lo apa nunjuk ke-kita bertiga?! maksud lo, kita hal-hal yang harus dihindari?!" protes Tania.

Gio mengangkat bahunya acuh "bagus deh kalo merasa," cibir Gio.

"Saya kasih kamu nilai tambahan Gio," ucap Pak Jaya enteng.

Gio langsung membulatkan matanya "makasih banyak Pak! sering-sering kayak gini," ucap Gio dengan semangat.

"Damn!" umpat Tania, Vania, dan Laura kompak.

Pak Jaya nampak menuliskan sesuatu pada buku nilainya "saya kasih kamu nilai tambahan satu."

Pak Jaya termasuk ke dalam jajaran guru yang tidak galak di dalam SMA Harapan Bangsa.

"Pelit amat pak," protes Gio.

"Masih mending ditambahin nilai, lumayan buat nutupin nilai-nilai merah punya lo," ucap Angga.

"Tumben pinter lo, Ga," ucap Gio.

Angga mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka, kemudian memasang muka songongnya "gue memang udah pinter waktu masih jadi embrio."

"Baru dipuji dikit aja udah melayang lo, apalagi dipuji banyak, mungkin lo udah mati."

Kini giliran Angga yang mengangkat tangannya ke atas dengan tinggi "saya mau nambahin contohnya, Pak."

"Ya, Angga?" tanya pak

"Kentutnya Gio, Pak." Angga menunjuk ke arah Gio dengan santainya.

TAK

ALVCLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang