Happy reading.
.
.
.
Happy reading.
.
.
.
Alvaro kembali mendekap Clarissa dengan erat, saat gadis itu kembali terisak.
"Jangan sedih lagi, ya? ada gue di sisi lo," ucap Alvaro.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Clarissa kembali tenang.
"Lo tunggu di sini ya. Gue mau beli minum," ucap Alvaro yang mendapat anggukan dari Clarissa.
Setelah menunggu beberapa menit kemudian, Alvaro datang dengan membawa satu buah kelapa muda yang terdapat dua buah sedotan, hiasan, dan sebuah mini diary yang menggantung.
"Lama, ya? gue tadi sholat maghrib dulu," ucap Alvaro yang baru duduk.
"It's okay."
"Minum dulu." Alvaro menyodorkan kelapa muda kepada Clarissa.
"Punya lo mana?"
Alvaro menunjuk kelapa muda yang sudah berpindah alih menjadi di tangan Clarissa. "Kan, itu sedotannya dua. Jadi, kita berdua."
Gadis itu mengernyitkan keningnya, saat melihat sesuatu menggantung di kelapa muda.
"Apa ini?" tanya Clarissa
"Mini diary," jawab Alvaro.
"Buat gue?"
Alvaro mengangguk semangat. "Iya. Coba buka."
Clarissa mulai membaca lembaran pertama pada mini diary itu.
Catatan ini bisa dibaca kapan aja. Terutama saat lo lagi sedih.
Senyum dulu dong yang lebar. Peri kecilnya Alvaro nggak boleh sedih. Nanti, kalau lo nangis, gue sakit.
Oh, iya, kalau lo sedih, lo bisa cerita sama gue, atau cerita sama Tuhan.
Yang penting, saat lo lagi ada masalah dan nggak ngelukain diri lo sendiri, gue udah tenang. Kalau misalnya lo nggak mau cerita langsung ke gue, lo bisa tulis cerita lo di diary ini, terus lo kasih ke gue. Ingat, lo nggak sendiri, karena masih ada Tuhan. Dan Alvaro janji nggak bakalan bikin Clarissa sedih.Perlahan namun pasti, seulas senyum sudah mengembang di bibir Clarissa.
"Nah, gitu dong, senyum." Alvaro mengacak rambut Clarissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVCLAR
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita ini mengisahkan dua orang remaja yang berbeda jenis, berbeda orang tua, berbeda DNA, dan...berbeda agama. Dua remaja itu bernama Alvaro dan Clarissa. Alvaro Aksa Danendra adalah laki-laki remaja yang sangat suka mengunya...