[15] Jawaban

604 79 85
                                    

"Midoriya!" Panggilan itu menghentikan Midoriya yang hendak masuk mobil tepat di saat dia baru membuka pintu mobilnya. Dengan segera dia alihkan pandangan dan menjumpai beberapa temannya.

"Kami akan mengintrogasimu sebentar!"

"Aku?!"

.

.

.

.

Setelah berhasil membekuk Todoroki, Bakugou sekarang telah berniat untuk merehatkan diri, apa lagi bila bukan kembali pulang ke apartemen yang dia maksud. Mengetahui tubuhnya yang ingin segera menyentuh air, setelah sampai di rumah dan beristirahat sebentar tempat selanjutnya yang dia tuju adalah kamar mandi.

Di lepas kain yang melekat pada tubuhnya sehingga bisa menampilkan betapa atletisnya tubuh yang dia punya.

Rambut yang awalnya di kenal sulit sekali melemas sekarang sedikit menurun ketika air dari shower mulai menghujani tubuhnya. Dengan mata yang tertutup dia dongakkan kepalanya, membiarkan wajahnya basah menerima air.

Air yang menimpa mulai terasa telah mengalir menuruni setiap balok-balok otot yang terbentuk sempurna. Kemudian di helanya air yang telah membasahi wajahnya dengan kedua tangan setelah dia sadar akan sesuatu.  Sialan kini dia mengingat sesuatu yang bahkan sebenarnya tidak perlu diingat. Ternyata benar rumornya kamar mandi adalah tempat dimana bisa mendapat ide disaat tidak sedang berpikir.

Sebelumnya, Bakugou berhasil menjatuhkan Todoroki dengan cara mengunci tubuhnya sehingga Todoroki tidak bisa bergerak lebih banyak lagi dari posisi tengkurap, "Jadi, singkat cerita kau tertular sifat konyol muka bodoh dan rambut aneh itu ya?!"

"Maaf, tadi itu hanya spontan muncul di benak kepalaku." Bakugou menekan kunciannya lebih kuat membuat Todoroki meringis menahan sakit, "Maaf! apa kau tidak mendengarku??"

"HUH?! APA KAU PIKIR AKU PERNAH MENDENGARKANMU?!" Bakugou kembali menekan kunciannya bahkan makin kuat?

"Cukup! Maafkan aku! Kau tidak akan membunuh orang yang sedang sakitkan?!"

"Tch!" Bakugou melonggarkan kunciannya, tapi tidak berarti itu bisa membuat Todoroki bangkit

"Tidak tahu kenapa hidupku ngenes pakai sangat, setelah masalah keluarga ku usai sekarang aku dihadapkan dengan kondisi yang seperti ini." Todoroki menghela napas berat, "Awalnya hanya karena sisi kananku yang membuat―"

"Oi oi oi! Aku bukan tempat curhatmu!" Bakugou kembali menekan kunciannya.

"Itai! Tinggal kau dengarkan saja apa susahnya huh?!" Balas Todoroki

"HUH?! KENAPA JADI KAU YANG CEREWET?!"

"MENURUTMU KARENA SIAPA?!"

"Berani melonjak ternyata!" Tidak peduli dengan Todoroki yang kesakitan Bakugou menekan lebih kuat kunciannya

"LEPASKAN! TULANGKU BISA-BISA PATAH!" Bakugou pun melepaskannya, Todoroki pun merubah posisi dari tengkurap menjadi duduk.

"Oh ya, hidupmu akan semakin ngenes setelah pernikahan kuncir kuda dan kacamata nanti."

"Biarkan, biarkan jadi ngenes yang sempurna, tapi apa kau tidak sadar?! hidupmu lebih ngenes dariku karena kesempatan banyak mendapat Uraraka tidak kau manfaatkan dengan baik!"

Bakugou pun segera merasakan barusan ada ratusan anak panah yang telah menancap pada tubuhnya.

"Sepertinya setelah ini aku akan mendirikan komunitas ngenes dengan dirimulah yang menjadi pemimpin."

Please UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang