[2] Perasaan?

1.6K 159 53
                                    

Terlihat seorang pemuda dengan surai putih merah berjalan keluar dari rumah sakit. Dengan Hoodie yang dia gunakan, dia bisa menutupi kepalanya dan setengah wajahnya yang mudah sekali publik kenali. Todoroki dia pemuda tersebut tidak terlihat berjalan tegap seperti biasanya. Dia berjalan dengan sedikit menundukkan kepalanya. Kata-kata dokter yang diutarakan untuknya terus terngiang dikepala Todoroki, "Mulai saat ini anda harus membatasi penggunaan Quirk anda, saya belum bisa menyimpulkan dengan pasti penyakit apa yang menyerang anda. Akan tetapi salah satu faktor ialah Quirk yang anda miliki (Half-Cold Half-Hot)... oh ya, Todoroki-san  jangan biarkan diri anda terlalu lelah, hal itu dapat memperburuk kondisi anda."

Todoroki tidak terima bila dia harus membatasi penggunaan Quirknya bahkan sampai saat ini dia belum yakin apakah dirinya telah menggunakan kedua Quirknya secara maksimal dan hal yang masih mengganggunya adalah 'Bagaimana aku bekerja?'

――― Apartemen 

Derit pintu yang terbuka terdengar oleh seorang wanita yang tengah memasak di dapur, dia terkejut melihat siapa yang pulang. Ya, dia si pemilik asli rumah telah pulang. Wanita itu mematikan kompor dan berlari ke ruang tengah, "Todoroki-san kenapa? tidak maksudku aku kira kau sedang bekerja bukankah hari ini bukan hari liburmu?" Todoroki juga tidak kalah terkejut melihat Yaoyorozu ada di dalam rumahnya, "Bagaimana kau bisa masuk rumahku?"

"Ah itu, aku sudah sering kemari denganmu jadi tanpa sadar aku hafal sandi masuk rumahmu, maaf.."

"Oh." Todoroki tidak merespon lebih selain jawabannya di atas. Dia langsung berjalan menuju kamarnya, "Todoroki-san―" seru Yaoyorozu sedikit membuat langkah Todoroki melambat, "Aku bukan sedang tidak bekerja, aku hanya belum berangkat bekerja."

"Tapi Todoroki-san sekarang sudah pukul 10:30.." Tidak ada respon, pertanyaan Yaoyorozu terpotong setelah Todoroki memasuki kamarnya. 'ya sudahlah, surprise yang akan ku siapkan batal, setidaknya aku bisa mengajaknya makan terlebih dahulu sebelum dia bekerja'

Selagi Todoroki sibuk dengan keperluannya Yaoyorozu menyiapkan masakan yang telah dia olah di meja makan. Ya mau bagaimana lagi niat hati ingin membuat sebuah kejutan malah batal karena kedatangannya. Tak lama kemudian Todoroki muncul dengan setelan kemeja hitamnya sembari mengulurkan dasi dihadapan Yaoyorozu, "Todoroki-san, jangan bilang kau tidak bisa memasangnya." Yaoyorozu menutup mulutnya heran sekaligus menahan tawa.

"Tentu aku bisa memasangnya, tapi kebetulan kau ada di sini tolong pasangkan untukku." Yaoyorozu tersenyum kecut, akan tetapi dia tetap mau melakukannya. Hal ini membuat Todoroki tersenyum simpul, "sudahkah?"

"Ya, sudah beres." sedikit merapikan dasi yang telah dia pasang. Tiba-tiba dia merasakan tangan Todoroki telah meraih pinggangnya dan mendekatkan dirinya pada lelaki ini. Jantungnya berdegub kencang, wajahnya pun ikut memerah, "Todoroki-san, a-apa yang ingin kau lakukan?"

"Menciummu," tanpa sadar dia sudah mendekatkan kepalanya dan mensejajarkan mulutnya dengan mulut Yaoyorozu. Mereka pun berciuman untuk pertama kali? ya pertama kali. Biasanya mereka dekat namun hanya berhubungan sebagai teman atau sahabat. Tak berlangsung terlalu lama mereka menyudahi hal tersebut, muka Yaoyorozu sudah tidak terkondisikan, "A-ano, kau tidak terlihat seperti Todoroki yang biasanya, a-aku tidak menyangka kau akan menciumku, tidak pernah.." dengan berusaha memalingkan wajahnya dia mencoba berbicara senormal mungkin.

Todoroki yang juga dengan wajah memerah (blushing) sedikit memalingkan pandangannya, "Anggap saja itu sebagai peringatan agar kau tidak lancang masuk ke rumah seorang pria."

"M-maafkan aku, aku tidak akan lancang lagi." 'sial meski aku bicara seperti itu, tapi kenapa hatiku malah berbicara aku akan datang lagi jika kau berperilaku seperti tadi.. TIDAKKKK Yaomomo sadarlah apa yang kau inginkan? Todoroki bodoh! tidak seharusnya kau melakukan hal seperti itu, ya kau harus! aku sudah menginginkan hal ini sejak lama' "TIDAK!!!"

Please UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang