"Aku pulang." Todoroki membuka pintu rumahnya, ya di kediaman Todoroki. Baru saja dia melepas sepatunya seorang anak kecil berlari ke arahnya, "Paman!" Dengan sigap Todoroki Shouto menangkapnya dan menggendongnya, "Paman! Buat rambut ku menjadi lurus seperti mu!" Anak kecil ini memiliki rambut dwiwarna sama seperti milik Shouto, yang membedakan hanya rambut merahnya di sebelah kanan dan putih disebelah kiri. Rambutnya juga jabrik, coba tebak dia putra dari anak sulung keluarga Todoroki. Yak, putra Todoroki Touya!
Kemudian Shouto menggendongnya sampai dia pergi ke ruang tengah. Manik heterochromia pun menangkap pria lain, "Hawks!? Kau di sini?" Hawks yang melihat Shouto membalasnya dengan tersenyum, "Ya seperti yang kau lihat."
Hawks memalingkan pandangannya ke arah Endeavor, bagus sekarang seluruh keluarga Todoroki berada di rumah.
"Shouto perjalanan pulangmu lama sekali setelah pesanmu terkirim."
"Maaf, aku tadi mampir sebentar untuk menyaksikan sesuatu." Balas Shouto sembari mengambil sisir dan menghampiri Natsuo, "Nii-san aku minta gel rambut punya mu."
"Huh? Untuk apa?!"
"Keponakan mu." Sedangkan si kecil yang digendong Shouto langsung memerkan deret gigi susunya, "Huh! Biar ku ambilkan." Akhirnya Natsuo berdiri untuk pergi ke kamarnya.
"Jadi kau ingin menyimpan sayapmu saat hari-H tiba?! Bagaimana itu?!" Endeavor mengernyit mendengar lanturan Hawks dan Touya yang sedang membaca majalah segera menutup majalahnya untuk ikut menjawab, "Kubakar saja bereskan?"
"Kau jahat sekali kakak ipar."
"BERHENTI MEMANGGIL KU KAKAK IPAR! KAU BELUM MENIKAHI ADHIKKU!"
"Diam kalian berdua!" Bentak Enji a.k.a Endeavor, selagi mereka mempertimbangkan apa saja yang akan di lakukan di saat hari itu tiba. Natsuo sudah kembali dan menghampiri Shouto yang sedang bermain-main dengan keponakan nya, "Ini." Natsuo memberikan gel itu pada Shouto, Shouto pun menerimanya, "Baik sekarang kau diam lah."
Sikecil bersila di depan Shouto, Shouto mengerjap dia meletakkan kembali gel rambut milik kakaknya dan menyisiri si kecil dengan tanpa gel, "Kau tidak jadi menggunakan gel padanya?"
"Dia masih kecil, aku takut dia tidak akan cocok menggunakan gel rambut mu." Alis mata Natsuo lantas naik satu dan si kecil selama disisiri oleh Shouto memiring-miringkan kepalanya sesuai arah jatuhnya sisir, "Aku sudah bilang diam kan?"
"Paman terlalu kasar."
"Oh?! Benarkah? Biarku ulangi lagi." Tidak tahu kenapa dia merasa asik sendiri mengganggu keponakannya itu.
"Cukup paman, sakit!" Ucap si kecil menggeleng-gelengkan kepalanya sembari mengelus rambutnya yang sudah cukup dibilang lebih lurus dari pada sebelumnya. Shouto masih merasa bodo amat dan terus-terusan mengganggunya, menikmati anak itu mengeluh dan mungkin bila bisa membuat nya menangis itu suatu kebanggaan?
Rintihan cucu Endeavor itu lantas membuat pandangan seluruh penghuni ruangan tertuju pada Shouto. Shouto pun terdiam dan segera mengelus kepala keponakannya kemudian mengecupnya. Oh ya, jangan lupakan cengiran yang diikut sertakan setelah dia mengecup keponakannya itu.
"Ayah, apa tidak masalah jika kita mengambil foto malam ini?!" Pertanyaan itu mengencerkan suasana. Shouto terselamatkan. Mendengar hal itu Endeavor bangun dari duduknya, "Oke tidak apa-apa."
Meja dan kursi disingkirkan ke tepi an menyisakan ruang yang luas untuk berfoto dengan background tradisional jepang yang indah. Selagi kamera masih dalam proses dipasang oleh sang menantu pertama, Touya masih berselisih dengan Hawks, "SINGKIRKAN MERPATI INI DARI PENGELIHATAN KU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Understand
Fanfiction[COMPLETED] "Sebuah perasaan yang terpendam terlalu lama, sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan" .... Todoroki "Perasaan yang tiba-tiba muncul, rasa yang dipersaingkan" .... Bakugou Apa ini lelucon? dua Hero muda yang tengah naik daun harus disesat...