[16] Matryoshka

609 80 59
                                    

Setelah bertemu dengan Uraraka akhirnya Bakugou memutuskan untuk mengajak dia berkunjung ke apartemennya. Bakugou rasa itu tidak ada salahnya, toh jikalau Uraraka pulang dengan kondisi yang seperti itu bisa saja dia terkena depresi akut dan bunuh diri? Ha-ha alasan konyol banyak yang keluar hanya untuk memastikan dia mau pergi bersamanya. Namun nyatanya dia merasa kesal sendiri terhadap Uraraka yang masih menangis sesengukan meski dia telah berada di rumahnya, "Grr, diamlah damn it!" Uraraka mencoba menghapus air matanya, "Tidak bisa," setelah itu dia kembali mengambil lobak untuk dia potong, "aku—"

"Diamlah atau makananku nanti akan asin karena air matamu!" Bakugou meraih bahan yang lainnya untuk dia potong dan Uraraka tertawa dengan sedikit sesenggukan mencoba menjawabnya, "I-itu bagus, kau tidak perlu menambahkan garam nanti."

"Tch! Kau bersantai saja! Aku bisa sendiri!" Setelah Bakugou membersihkan kulit kotor dari bahan masakannya dia menyiapkan tatakan dan mengambil pisau lain, "Tidak! Kau saja yang bersantai!" Uraraka merebut pisau yang dipegang Bakugou, tapi karena dia sembrono disaat merebut pisau itu dari tangan Bakugou secara tidak sengaja dia melukai telapak tangannya, "Ah! Apa yang aku lakukan maafkan aku Bakugou, a-aku—"

"Diam! Cepat cari kotak P3K di ruang tengah! Pergi saja ke sana nanti kau juga sudah bisa melihatnya!" Bakugou lalu mencuci tangannya untuk menghindari infeksi, menekan tangannya berusaha menghambat darahnya keluar lebih banyak dia pun berjalan menghampiri Uraraka khawatir bila dia tidak menemukan kotak itu. Di saat dia baru saja keluar dari pintu dapur tubuhnya didorong Uraraka untuk kembali masuk ke dalam. Tubuh kecil Uraraka dengan paksa mendorong Bakugou untuk duduk di kursi. Bisa dilihat sekarang Uraraka telah mengambil beberapa benda lain dari kotak P3K yang terpasang didinding membuatnya tidak bisa dibawa kemana-mana, kecuali isinya tentu saja, " Tunjukkan lukamu!" Uraraka mulai membersihkan lukanya, mengoleskan salep antibiotik sampai memasang kasa steril dengan sedikit menekannya, sedikit gemas karena Uraraka tanpa sengaja melihat Bakugou yang meringis menahan nyeri mungkin?

"Untuk kedua kalinya." Gumam Bakugou, sedangkan Uraraka masih diam menunggu bila Bakugou ingin melanjutkan kalimatnya dan benar setelah dia mengamati telapak tangannya yang terluka dia memindah perhatian ke wajah bulat Uraraka, "Untuk kedua kalinya kau telah mengobatiku, terimakasih." Uraraka tersipu, dia baru saja menemukan momen langka dalam hidupnya, "A-aku lah yang seharusnya lebih banyak berterimakasih padamu, apalah ini bila dibandingkan dengan aksimu menolongku malam itu, terimakasih." Uraraka akhirnya membalasnya dengan senyuman lebar dan tulus.

Bakugou tersenyum, tangannya yang terluka terangkat untuk menepikan rambut Uraraka yang melayang menutupi matanya yang sembab, "Kau lebih baik seperti ini." Pandangan mereka saling bertemu dan Bakugou melanjutkan kalimatnya, "Muka bulat yang periang dan enggan bersedih, seharusnya itu adalah dirimu." Uraraka tidak tahu bagaimana dia akan mengambil sikap, tapi dengan ragu dia menjauhkan tangan Bakugou pelan-pelan dari kepalanya beralih untuk menggenggamnya, "Baiklah! Lalu bagaimana dengan makanannya?!"

"Persetan apa dengan makanan, kita pesan makanan siap saji." Bakugou bangun dari duduknya, "Tebak itukan yang kau inginkan dari pada repot memasak seperti ini?!" Uraraka mengangguk dengan senangnya.

.

Menunggu makanan pesanan mereka datang Bakugou yang duduk menyantai di sofa dihampiri oleh Uraraka yang membawakan minuman. Kemudian Uraraka duduk di sofa sampingnya, melihat Bakugou yang terus-terusan memandangi benda gepeng yang sering membuat orang lupa waktu itu. Karena dia penasaran apa salahnya bila dia bertanya, "Apa yang kau lakukan?" Perhatian Bakugou teralihkan, dia pun merubah posisinya untuk mengambil minuman yang telah dibawakan Uraraka untuk dia minum. Bisa gawat kalau Uraraka tahu bahwa dia sebenarnya sedang bertukar pesan dengan Kirishima yang belum bertemu dengan titik terang dari pertanyaannya, "Em, sekedar melakukan percakapan bodoh dengan shitty hair " Bakugou pun kembali melihat percakapan online itu lagi dan merasa jengkel lagi? Bagaimana tidak jengkel karena pertanyaanya dijawab dengan candaan oleh Kirishima.

Please UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang