"Nee― Bakugou-kun lihat lah!" Uraraka segera menyiramkan kumpulan daun maple yang telah dia kumpulkan ke arah Bakugou tepat di saat dia menoleh ke Uraraka, "Tch!" Namun Bakugou hanya menatap Uraraka sembari menyemburkan salah satu daun yang tanpa sengaja masuk ke dalam mulutnya.
Bulan ini adalah bulan pertengahan musim gugur, sehingga tidak heran bila banyak sekali dedaunan acer/maple yang berserakan di sepanjang jalan. Mereka berdua, Uraraka dan Bakugou tanpa sengaja bertemu di saat sedang berpatroli. Kebetulan sekali rute yang mereka lalui sama sehingga mau tidak mau mereka harus berjalan beriringan.
Di sepanjang jalan Uraraka seperti melupakan tugasnya. Dia lebih terlihat bermain-main dengan banyaknya daun maple yang berserakan. Sesekali Uraraka mengumpulkan daun-daun tersebut dan melemparkannya ke udara membiarkan kumpulan daun itu menghujani dirinya.
Sedangkan dari belakang Bakugou berjalan dengan sangat enggan. Akan tetapi sedari tadi dirinya memperhatikan Uraraka yang terlihat begitu riang dan bahagia. Kemudian Uraraka menghentikan langkahnya, dia membalikkan badan untuk melihat Bakugou, "Nee... Bakugou-kun tidak kah ini sangat indah kau tidak mau menikmatinya?"
"Untuk apa? setiap tahun kita bisa melihatnya." Bakugou masih melanjutkan jalannya, mendekati Uraraka yang telah berhenti berjalan. Sampai dia berhenti tepat di depan Uraraka, tangan kanannya kemudian terangkat untuk mengambil daun maple yang menempel dirambut pemilik wajah bulat tersebut, "Kau itu pro hero, tapi sama sekali tidak malu bertingkah seperti anak-anak."
"Ya, seperti ini diriku."
"Tch! terserah." Bakugou melempar daun maple yang baru saja dia ambil ke wajah Uraraka dan berlanjut berjalan mendahuluinya, "Bakugou-kun bukankah sifatmu juga tidak ada bedanya?" Uraraka berlari kecil mengejar Bakugou.
"Bukan urusanmu!"
"Berarti sifatku yang seperti ini juga bukan urusanmu kan?"
"Iya."
Suasana yang mereka lewatti terlalu tenang dan damai. Bahkan angin yang lewat terasa sangat menyegarkan. Rasanya mereka tidak seperti Hero yang tengah berpatroli. Di antara keduanya juga terlihat begitu menikmati suasana yang ada. Ini lebih terlihat seperti... kencan? ah tidak mungkin. Uraraka dan Bakugou kencan? lucu sekali.
"Bakugou-kun apa aku boleh bercerita suatu hal denganmu?"
"Soal Deku lagi? tidak puaskah setiap kali kau denganku selalu menceritakannya huh?! dari misinya, tingkahnya, hobinya kau pikir aku ini siapa?! perawatnya?!"
"Bakugou-kun, jadi selama ini kau sungguh mendengarkan ku?"
"BERISIK!"
Uraraka terdiam, takut bila telah menyakiti hatinya Bakugou kembali membuka suara, "Apa yang ingin kau ceritakan padaku?" Ya dengan nada yang sangat malas.
"Uh―huh aku tidak pernah mengira berjalan dengan manusia sepertimu bisa semenyenangkan ini. Aku benar-benar nyaman, sungguh beruntungnya wanita yang bisa mendapatkanmu kelak." Uraraka mengatakan hal tersebut sembari memperhatikan ke atas melihat dedaunan maple yang belum gugur dan masih berpegangan dengan dahannya. Sedangkan Bakugou yang mendengar kalimat itu menyembunyikan senyumnya dengan sedikit menunduk 'Aku harap wanita itu adalah dirimu round face!'
"Oh ya! Bakugou-kun aku ingin bertanya mengenai Todoroki-kun, ku dengar akhir-akhir ini kalian sering bekerja sama."
"Tch! after damn Deku it's your turn to talk about half shit! memang kenapa?!"
"Yaomomo, kemarin aku bertemu dengannya di taman, tetapi dia terlihat seperti sedang mendapat masalah ah―" Uraraka menggaruk kepalanya bingung dengan kalimat yang akan dirangkainya, "Ah! apa kau tahu kenapa dia terlihat seperti menjauhi Yaomomo?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Understand
Fanfiction[COMPLETED] "Sebuah perasaan yang terpendam terlalu lama, sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan" .... Todoroki "Perasaan yang tiba-tiba muncul, rasa yang dipersaingkan" .... Bakugou Apa ini lelucon? dua Hero muda yang tengah naik daun harus disesat...