-Aya masih belum membuka matanya dari semalam, Sunghoon pikir Aya demam cukup parah semalam. Mark sudah pulang sejak tadi pagi, makanya Sunghoon sendirian disana menemani Aya.
Ting !
Ting!
Sebuah pesan masuk diponsel Aya, Sunghoon menatap penasaran. Tapi ia mencoba untuk tidak membukannya karna itu privasi Aya.
Tak lama, ponselnya kembali berdering, namun itu panggilan masuk. Sunghoon menatap penuh layar didepannya, ternyata itu Jay. Sunghoon berpikir sejenak hingga akhirnya ia menjawabnya.
"Halo? Aya kamu dimana? Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, soal Sunghoon!"
Terdengar suara Jay yang sedikit serius diseberang telepon, membuat Sunghoon membulatkan matanya saat namanya disebut.
"Aya kamu denger ngga sih! Jawab aku! Aya! Plis jangan diem gini, aku ngga suka"
-
Sudah hampir seminggu Jay tak menghubungi Aya, sekalipun Aya menghubungi Jay, ia tak merespon atau bahkan membaca pesan singkat yang ia kirimkan.
Aya duduk dikantin sendirian, memikirkan Jay yang tak kunjung memberi kabar padanya. Wajahnya terlihat melamun, sampai-sampai ia tak menyadari kehadiran Mark disebelahnya.
"Sendirian aja neng! Mau abang temenin" ledeknya
"Apaan sih Mark! Jangan ganggu deh! Gue lagi ngga mood" jawab Aya tanpa melihat wajah Mark disampingnya.
"Kenapa? Soal Jay? Udah ngga usah dipikirin, mungkin dia banyak tugas"
"Tapi Mark, setidaknya dia itu ngasih kabar kek, gue jadi berpikir negatif kan sama dia"
"Ya mungkin dia sibuk, ngga pegang hp, udahlah ngga usah dipikirin lagi, dia gapapa kok" jawab Mark santai.
Aya celingukan mencari Sunghoon. Biasanya ia selalu bersama Mark kemanapun Mark pergi, kali ini ia tak terlihat, bahkan dari pagi.
"Sunghoon mana?" Tanya Aya
"Kenapa nyariin? Kangen ya?" Jawab Mark sedikit menggoda Aya
"Apaan sih Mark, gue cuma nanya doang"
Mark diam sejenak, entah apa yang ia pikirkan saat ini.
"Emm, Aya. Gue mau ngomong sesuatu sama lo"
Aya menautkan alisnya, ia penasaran apa yang akan Mark bicarakan padanya.
"Ini soal Sunghoon,"
"Iya, kenapa?"
"Sunghoon cerita sama gue soal lo waktu ujan-ujan disupermaerket malem itu," Mark sedikit gugup
Aya masih menatap Mark dengan tatapan datarnya.
"Kayanya lo harus terima dia, gue takut soalnya" Mark menundukkan kepalanya
"Mark kalo ngomong yang jelas dong, gue ngga paham!"
"Jadi gini, Sunghoon itu sayang banget sama lo, dan itu permintaan terakhir dia" Aya membulatkan matanya, menatap penuh Mark yang berada disebelahnya
"Permintaan terakhir? Maksudnya?"
"Sunghoon sakit jantung, kata dokter kemungkinan kecil dia bisa sembuh!?" Jawab Mark lantang
Aya tak percaya dengan apa yang barusan Mark katakan. Ini bukan sebuah lelucon kan?
"Plis gue mohon sama lo, untuk sekarang dia butuh lo banget, gue takut badannya makin drop, dia butuh penyemangat, cuma lo yang bikin dia bahagia Raya," ucap Mark penuh harap
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E C I O U S J A Y
Kurzgeschichten~ "Gue seneng ketemu Aya dalam hidup gue" ~ "Gue beruntung bisa jadi cinta pertama dan terakhir Jay"