Precious : 29 (Believe)

329 35 5
                                    

Didepan ruang ICU terdengar isakan tangis gadis yang hanya bisa pasrah dengan takdir.

Takdir yang akan menentukan apakah gadis yang didalam ruangan itu akan bangun atau tidur untuk selamanya.

Disusul dua pria yang mondar mandir dan tak henti-hentinya berdoa agar semua baik-baik saja.



Throwback

"Liaa!! Awasss!" Teriak Aya

Dia langsung berlari mendorong tubuh Lia untuk menghindar dari mobil yang melaju sangat kencang disisi kirinya.

Brukkk

"Ayaaa!!" Teriak Jay

Sayang, Aya tak sempat berlari karna mobil itu melaju sangat kencang hingga menghantam tubuh mungilnya hingga terpental beberapa meter.

Jay dan Jake berlari dan menghampiri tubuh Aya yang sudah berlumuran darah dan luka dimana-mana.

"Aya, bangun! Pliss gue mohon jangan bikin gue khawatir" Jay memeluk tubuh Aya yang sudah lemah dan bahkan wajah cantiknya terlihat sangat pucat.

Lia hanya menatap tubuh Aya, ia mematung dan badannya mulai gemetar sekarang

Throwback end



"Jake, Aya bakal gapapa kan?" Ucap Jay dengan air mata yang terus mengalir

"Kita berdoa aja Jay, gue juga takut," Jake mengelus punggung bidang milik Jay itu

Lia menghampiri mereka berdua yang tengah duduk

"M-maafin gue, karna gue Aya jadi kaya gini, harusnya gue yang ada diposisi Aya" ucap Lia, kepalanya tertunduk dan ia masih terisak.

Jay berdiri, sedari tadi dia mati-matian menahan amarahnya pada gadis itu karna sudah jahat pada Aya, bahkan Aya rela mengorbankan nyawanya hanya untuk menyelamatkan gadis tak tahu diri seperti Lia.

"Harusnya emang lo yang terbaring lemah disana, bukan Aya. Dia rela ngorbanin nyawa dia cuma buat nyelametin cewek kaya lo! Lo ngga tau diri banget!" Seru Jay penuh penekanan

"Plis maafin gue, gue bakal minta maaf sama Aya kalo dia bangun, tapi gue mohon sama kalian, maafin gue, maaf" Lia memohon pada Jay dengan bersujud didepannya

"Gue ngga bakal maafin lo kalo Aya sampai kenapa-kenapa!"

"Udah Jay tenang dulu, keadaannya masih kaya gini, kita banyakin doa aja buat Aya, semoga dia baik-baik aja" Jake berusaha menenangkan Jay yang tersulut emosi

Tak lama, dokterpun keluar dari ruang ICU

"Gimana dok?" Tanya Jay khawatir

"Aya koma, ada masalah dibagian jantungnya. Ini efek dari benturan keras pada dadanya sehingga mengakibatkan dia tak sadarkan diri"

"Terus gimana dok? Apa Aya baik-baik aja?"sahut Jake

"Kita tunggu saja, kita akan melakukan oprasi besok, untuk saat ini kalian banyak berdoa saja, karna ada kemungkinan Aya tak bisa diselamatkan" ujar sang dokter

Kalimat itu membuat dada Jay semakin sesak, tak kuasa menahannya, Jay terus meneteskan air matanya. Bahkan tubuhnya terasa dihantam batu besar sekarang.

"Untuk sekarang, kalian belum boleh bertemu Aya dulu, kondisinya masih lemah dan harus selalu dipantau, ya sudah saya pamit dulu" ucap dokter itu dan beranjak dari hadapan mereka bertiga.

"Baik dok," sahut Jake

"Jake, gue takut. Gue ngga mau kehilangan Aya, gue ngga mau!" Gumam Jay

"Gue juga takut Jay, tapi kita harus tetep berdoa, besok Aya oprasi dan semoga aja Aya bisa bangun setelah itu," Jake terlihat sedikit tenang, tak sepanik Jay.

P R E C I O U S  J A YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang