Precious : 24 (Lie)

252 32 0
                                    

"Mark lo bercanda kan?"

"Iya gue bercanda,"

"Eh enggak! Seriusan" Mark terkekeh

"Mark!!"

"Iya gue bercanda doang, elah gitu aja dianggap serius,"

Aya mengendus kesal, bisa-bisanya Mark bercanda seperti itu padanya. Ia memukul bahu Mark

"Lagian lo itu bercanda bawa-bawa perasaan! Kan ngga lucu kalo beneran" Aya berjalan mendahului Mark lalu melipat kedua tangannya didada.

Mark tertawa kecil melihat Aya, ia merangkulnya dari belakang. "Jangan ngambek gitu! Lo jelek kalo ngambek"

"Bodo!!" Aya menepis tangan Mark yang melingkar dipundaknya lalu berjalan sedikit cepat.

-

Korea

Dimobil Jay mengendus kesal karna untuk waktu yang tidak tau sampai kapan, ia akan bersama gadis menyebalkan yang selalu menggangunya itu.

Lia mengalami patah kaki ringan yang menyebabkan ia harus memakai tongkat karna kecelakaan pagi ini, karna Jay.

Lia meminta Jay bertanggung jawab pada Lia, karna Jay Lia jadi seperti ini.

Pertama Jay harus mengantarnya pulang, karna tidak mungkin Lia pulang sendirian. Yang ada malah ia yang kena omel orang tua Lia.

Sampai didepan pagar rumah Lia, Jay membantu Lia turun dari mobil.

"Anterin masuk," pinta Lia

Jay membuang nafas kasar lalu menuntun Lia masuk ke halaman.

Tak lama, pintu rumahnya terbuka. Terlihat sosok pria setengah paruh baya membuka pintu dan beliau terkejut melihat putri kesayangannya itu dalam keadaan kakinya digips.

"Lia kenapa sayang?"

"Ini pi, tadi keserempet mobil, tapi udah gapapa kok" pengakuan Lia

"Maaf om, tadi saya yang nabrak Lia. Saya ngga sengaja" sahut Jay

"Iya pi, lagian Jay nya juga tanggung jawab kok"

"Yasudah, jagain anak saya ya. Saya tidak mau anak saya kenapa-kenapa"

Jay menghela nafas panjang, sebenarnya ia sangat muak. Kenapa harus ada diposisi seperti ini.

-

Vancouver

Karna hari ini Sunghoon dan Mark ada kelas, Jake juga main entah kemana, Aya memutuskan untuk menghabiskan waktu sendirinya dengan berjalan-jalan ditaman.

Tak dipungkiri perasaannya masih kalut, otaknya masih memikirkan Jay. Ia begitu menyayangi Jay, makanya ia tak pernah bisa melupakannya.

Ia duduk dikursi panjang dan menatap indahnya langit siang ini. Cuaca panas yang tak mengurangi keindahan langit semesta berwarna biru cerah, tampak sangat menawan saat dilihat dengan seksama.

Mata Aya seketika membulat, ia menetralkan rentina nya dan memastikan orang yang ia lihat itu, orang yang tak asing baginya.

Kemudian Aya bangkit dan menghampiri seorang gadis yang duduk dikursi dan memainkan ponselnya seorang diri.

"Doyeon?" Sapanya

Gadis itu pun menoleh dan terkejut melihat kedatangan Aya. Gadis itu lalu buru-buru untuk pergi, tapi Aya menahan tangannya.

"Doyeon lo kok disini juga? Lo apa kabar?"

"Aya?! Gue disini juga kuliah" jawab Doyeon, tapi dia gugup sekali.

P R E C I O U S  J A YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang