Mark, Sunghoon dan Aya berjalan dipinggir kota. Suasana malam sangat indah jika dilihat dari atas jembatan besar disana.
Ditambah kendaraan yang ramai lalu lalang karna mungkin ini jam pulang dari perkerjaan mereka.
Mereka bertiga tak mengobrol sama sekali, hanya sesekali saling tatap satu sama lain. Aya berada disamping kanan Sunghoon, sedangkan Mark disebelah kiri Sunghoon.
Sesekali Sunghoon menatap surai indah Aya yang terkena angin malam, sangat cantik jika diperhatikan. Aya pun sesekali mengibaskan rambutnya yang diterpa angin.
Sunghoon pun tersenyum, melihat Aya yang sedari tadi sepertinya sedikit risih.
"Diiket dong kalo keganggu, sini gue iketin!?" Ucap Sunghoon tiba-tiba, kemudian ia menyentuh rambut Aya dan berniat mengikatkan
"Ngga usah Hoon, biarin aja. Lagian berasa jadi sexy girl kalo begini" Aya terkekeh
"Kalo aku tertarik gimana?" Olok Sunghoon
Seketika Aya tersenyum canggung
"Ehemm, ada manusia tampan disini! Apa kalian tidak melihatnya" perkataan Mark berhasil membuat keduanya menoleh dan terkekeh
"Lo apaan sih Mark, ngga jelas tau ngga!" Sahut Aya yang masih terkekeh
"Kayanya Mark lagi sensi nih hari ini" Sunghoon menduga-duga
"Iya Hoon bener, dari tadi pas dia balik dari beli es krim kelakuannya beda. Kenapa Mark? Lo lagi dapet?" Ejek Aya disusul tawa kecilnya
"Stop kalian berdua ya!" Lalu Mark berpindah posisi menjadi disebelah kanan Aya
"Gue juga mau dianggap!" Lanjutnya
Aya menepuk bahu Mark, "Emang siapa yang ngga anggap lo hah?"
"Lo!!"
Kalimat Mark barusan membuat suasana menjadi aneh, bahkan setelah mereka kembali ke apartement masing-masing.
"Mark aneh banget sih hari ini, sensian" ucap Aya diseberang telefon
"Iya kayanya Mark lagi badmood,
Oh iya udah mandi?"
"Udah selesai barusan. Gimana udah minum obat belum? Jangan sampe ngga minum loh nanti kambuh, dan satu lagi, jangan sampe kecapean, kamu lagi proses penyembuhan"
Sunghoon tersenyum mendengar ucapan Aya barusan, rasanya seperti ia menemukan sesuatu yang udah lama hilang. Apalagi disaat kondisinya seperti ini, Sunghoon berharap Aya selalu disampingnya.
Bukan maksud Sunghoon bersikap egois, namun perasaannya tak bisa dibohongi.
"Iya Raya, makasih udah perhatian ke gue selama ini, gue jadi makin sayang sama lo"
Aya memilih tak menjawab perkataan Sunghoon barusan karna ia tak merasakan hal yang sama seperti dulu kepada Sunghoon, karna hatinya masih untuk Jay.
"Yaudah kalo gitu Hoon, gue mau tidur dulu, sampe ketemu besok ya"
-
"Mark!!" Panggil Aya disela-sela makan siang Mark yang duduk sendirian dikantin
"Kenapa?" Jawab Mark, matanya masih menatap hidangan yang ada dihadapannya itu
"Lo kenapa sih ngga biasanya begini?" Aya duduk dikursi disebelah Mark
"Gapapa, eh lo ngga sama Sunghoon?"
"Enggak, kenapa? Biasanya juga sama lo kan kalo makan siang!?" Jawab Aya
"Baguslah,"
"Hah? Bagus apanya?" Seru Aya penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E C I O U S J A Y
Kurzgeschichten~ "Gue seneng ketemu Aya dalam hidup gue" ~ "Gue beruntung bisa jadi cinta pertama dan terakhir Jay"